Ternyata Ada Aktor dan Pelaku Lain Dibalik Kasus Sidik Jari Pemda Donggala

- Kamis, 1 September 2022 | 21:35 WIB
finger print di sejumlah sekolah di Donggala (Foto: Metr
finger print di sejumlah sekolah di Donggala (Foto: Metr

"Nyanyian Sidik Jari Bagian 1"
Reporter: Ahmad Muhsin


METRO SULTENG-Kasus finger print atau absen sidik jari yang sudah ditetapkan dua tersangka yakni mantan Sekdis Dikjar Pemda Donggala, Sulteng Najamudin Laganing dan Eti seorang pengusaha  yang telah ditahan oleh penyidik Polres Donggala pada bulan Juli 2022 lalu, ternyata masih ada aktor dan pelaku lain.

Dalam penulusuran tim investigasi menemukan sejumlah oknum yang diduga terlibat dalam kasus ini. Pada 16 Agustus tim menuju Polres Donggala untuk menemui salah satu tersangka yang telah di tahan oleh penyidik.

Baca Juga: KPU RI Tambah Alokasi Kursi DPRD Sulteng Seiring Pertambahan Penduduk 3 Juta

Baca Juga: Bupati Delis Optimis Morowali Utara Mampu Kendalikan Inflasi

Dalam pengakuannya, Najamudin menjelaskan, tahun 2019 silam dirinya sebagai Sekdis Dikjar  Kabupaten Donggala yang mendapat SK dari Bupati Donggala Kasman Lassa sebagai kordinator tim sosialisasi pengadaan finger print yang menggunakan dana bos.

Menurut Najamudin, jika dirinya melakukan interfensi, maka sejumlah sekolah akan melakukan pengadaan tersebut.

"Kalau saya intervensi pengadaan itu dinda, pasti 28 sekolah di Balaesang akan melakukan pengadaan semua, tapi ini cuma 11 sekolah saja," jelas Najamuddin dibalik jeruji besi.

Baca Juga: HP Redmi Note 11 Laris Manis Bak Kacang Goreng, Rupanya Ini Yang Bikin Pengguna Gadget Jatuh Hati

Baca Juga: Astra Agro Lestari Dukung Festival Perahu Sandeq Berlayar dari Sulbar ke IKN

Dia menambahkan, pada saat itu ada dua perusahan  yang masuk dalam pengadaan program finger print, yakni perusahan CV Kamyabi yang di bawa tersangka Eti dan perusahan CV Tonakodi yang di bawa oleh SF.

"Perusahan yang di bawa sama SF itu CV Tonakodi pengadaannya sekitar wilayah Kecamatan Sindue, Sindue Tombusabora dan sekitarnya, untuk SMP ditangani oleh TK dan SD ditangani oleh AS," terang Naja sapaan akrabnya mantan Sekdis Donggala ini.

Selain ibu Eti, ada perusahan lain yang menjalankan pengadaan finger print yang di motori oleh mantan Kabid SD Dikjar berinisial AS. Mantan pembina SMP Dikjar inisial TK, bersama kontraktornya SF yang di duga menyetor langsung ke ID.

Baca Juga: Jokowi Senang, 99 Persen Karyawan di Freeport Adalah Tenaga Kerja Lokal

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Kekerasan Seksual Hingga Jasad Joshua Setelah Ditembak Mati

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

X