METRO SULTENG - Salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Barat PT Astra Agro Lestari TBK mendukung penuh Festival Perahu Layar Sandeq.
"Perahu Layar Sandeq adalah warisan leluhur Sulawesi Barat yang dikenal adalah perahu khas tanah Mandar yang sejak dahulu dikenal oleh belahan Dunia," ungkap Community Developoment Area Manager (CDAM) Astra Agro Lestari Area 1 Sulawesi Barat.
Baca Juga: Jokowi Senang, 99 Persen Karyawan di Freeport Adalah Tenaga Kerja Lokal
Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Kekerasan Seksual Hingga Jasad Joshua Setelah Ditembak Mati
Pihaknya memahami, bahwa budaya adalah kekayaan yang perlu mendapat perhatian, sehingga dengan demikian, Bangsa Indonesia yang memilki kemajemukan suku dan budaya ini dapat terus terjaga.
Beberapa tahun terakhir ini perahu Sandeq ditinggalkan sebagai alat Transportasi menangkap ikan, itu membuat proses pewarisan terhenti, olehnya itu Festival Sandeq berperan sebagai salah satu media mewariskan
Ilmu pelayaran kegenerasi muda dan terjadinya inovasi terhadap perahu Sandeq.
Baca Juga: Yamaha Luncurkan 4 Jenis Motor Listrik, Sudah Mengaspal di Indonesia, Intip Spesifikasinya
"Terlebih pada festival kali ini, puluhan perahu Sandeq berlayar dari Sulawesi Barat menuju ibukota Nusantara (IKN) baru di Kalimantan Timur sangat menarik," ujarnya, Rabu, (31/8/2022).
Sandeq race pertama kali di laksanakan pada tahun 1995 dengan menempuh rute Majene - Makassar, balapan sandeq tersebut diikuti 15 perahu Sandeq dari Kabupaten Polewali Mamasa dan Kabupaten Majene.
Sandeq adalah puncak kebudayaan Mandar dalam bidang kebaharian, perahu Sandeq adalah perahu bercadik warisan Austronesia "Sandeq" sendiri berati (tajam, runcing).
Baca Juga: Freeport Terapkan Tambang Bawah Tanah 5G Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
Baca Juga: PT Vale di Morowali Bantu Bangun RKB Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairaat Kolono
Pada masa lampau perahu ini digunakan untuk berlayar sampai keselat Malaka, Laut Sulu, Papua, Pulau Jawa serta menangkap ikan dilaut lepas, Perahu Sandeq merupakan salah satu perahu layar tercepat di Dunia yang mampu melaju dengan kecepatan 20 sampai 30 Knot atau setara dengan 50 Km perjam, apabila Angin bertiup kencang.
"Kami berharap agar pelaksanaan Festival Sandeq tahun ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi Dunia pariwisata di Sulawesi Barat dan semakin mendunia," tandasnya. (Kabar Sulbar)
