"Saat ini, Bupati Labura turun ke dinasti anaknya bernama Hendrik Sitorus, yang tidak lain adik kandung Erni Sitorus, sehingga aroma KKN dan rekam jejak buruk korupsi seakan tidak tersentuh hukum hingga saat ini," pungkasnya.
Untuk itu, Edoy menegaskan di akhir statemennya KPK harus berani ikutin perintah Presiden RI untuk berani melawan para koruptor serta tidak tebang pilih dalam mengusut tuntas kasus korupsi.
Presiden RI Prabowo sudah tegas menyatakan, meski pun kader Gerindra, harus ditindak serta jangan ragu melawan.
"Kepada Ketua KPK, kami yakin tudingan dan opini liatrdi publik mengenai piimpinan KPK dicap sebagai Termul oleh masyarakat dan netizen ,karena terkesan tidak berani memanggil Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Ketua DPRD Sumut Erni Sitorus, saya tidak benar. Jadi segera lah panggil. Pimpinan Eksekutif dan legislatif dalam hal keseriusan mengusut tuntas kasus korupsi OTT KPK di Sumut," pungkasnya.
Baca Juga: PT REzky Utama Jaya di Demo Warga Morowali, Ini Isi Tuntutannya
Di lokasi yang sama, usai berorasi didepan gedung, Ketum Jaga Marwah Edoy diterima pihak KPK melalui Humas KPK Prayoga.
Prayoga mengatakan pihaknya akan menyampaikan aspirasi Jaga Marwah kepada pimpinan dan Deputi Penindakan KPK. Terkait laporan Jaga Marwah di Dumas KPK tentang Ketua DPRD Sumut Erni Sitorus, Prayoga berjanji menindaklanjuti dan meneruskan kepada pimpinan KPK.***