Misteri Kematian Wartawan Situr Wijaya: Autopsi Sebut Infeksi Paru, Tapi Siapa Pria Bertopi dan Wanita di TKP?

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 23:01 WIB
Almarhum Situr Wijaya, semasa hidup. (Foto: Ist).
Almarhum Situr Wijaya, semasa hidup. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Kematian jurnalis Situr Wijaya (SW) yang ditemukan di kamar Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta, pada Jumat (4/4/2025), menyisakan cerita yang menimbulkan tanda tanya.

Karena saat hendak berangkat ke Jakarta pada Kamis (3/42025), Situr berpamitan kepada sang istri, Selviyanti, bahwa ia ada urusan penting sekaligus ingin bersilaturahmi dengan keluarga di Pulau Jawa. Namun tak disangka, ia justru ditemukan tak bernyawa di Jakarta.

Kondisi lantai kamar tempat Situr saat ditemukan pun menimbulkan kecurigaan. Foto-foto awal yang beredar menunjukkan lantai dalam keadaan retak, yang diragukan apakah itu sesuai dengan standar interior Hotel D’Paragon di Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersebut.

Baca Juga: Jenazah Wartawan Situr Wijaya Dimakamkam di Sigi, Keluarga dan Rekan Sepakat Tunggu Hasil Autopsi

Hal ini pun membuka spekulasi mengenai dugaan apakah lokasi kematian jurnalis asal Sulawesi Tengah itu sesuai dengan yang dilaporkan.

Kejanggalan berlanjut saat istri almarhum Selviyanti menerima kabar duka melalui panggilan telepon dari ponsel Realme milik suaminya, Jumat (4/4) siang, sekitar pukul 13.10 WITA.

Seorang perempuan yang mengaku sebagai teman Situr Wijaya mengabarkan kematian, sambil menyebut tidak ada biaya untuk membawa jenazah ke rumah sakit terdekat.

Tak lama setelah itu, Selviyanti kembali dihubungi melalui panggilan video call menggunakan iPhone milik almarhum. Kali ini, seorang pria yang mengaku dari pihak hotel menyampaikan kabar duka. Namun, saat sang istri meminta ingin melihat kondisi jenazah secara langsung atau live, permintaan itu ditolak.

Baca Juga: PWI Peduli Sulteng Kawal Pemulangan Jenazah Situr Wijaya, Siap Usut Jika Ada Dugaan Tindak Pidana

“Dia hanya mengirimkan foto dan menolak menunjukkan jenazah secara live,” ungkap Selviyanti, istri almarhum.

Dalam video call itu, Selviyanti melihat ciri-ciri pria tersebut mengenakan jaket dan topi, sementara di latar belakang tampak seorang wanita yang memakai helm.

Yang semakin membingungkan, tiga ponsel milik almarhum tetap aktif setelah ia dinyatakan meninggal. Padahal, hanya almarhum yang mengetahui kode akses ponsel tersebut.

Selain itu, seorang sahabat almarhum mengaku menelpon melalui Messenger dan mendapat jawaban dari seorang wanita yang mengaku sebagai petugas medis.

Namun, keterangan yang diberikan tak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Disebutkan jenazah berada di RS Duta Indah, padahal nyatanya tubuh SW masih berada di dalam ambulans selama lebih dari 10 jam.

Baca Juga: Gubernur Sulteng Tanggung Biaya Pemulangan, Jenazah Jurnalis Situr Wijaya Sudah di RS Polri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X