METRO SULTENG - Kontraktor yang mengerjakan rehab kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Poso, Sulteng, membantah mendapat perlakuan istimewa selama melaksanakan pekerjaan rehab. Justru sebaliknya, PPK proyek rehab kantor Kemenag memberlakukan aturan yang ketat.
"Tidak benar ada perlakuan istimewa ke kami. Kami bekerja di lapangan secara profesional. Saat pekerjaan ada kendala, pemilik proyek kerap mengingatkan agar pekerjaan dikebut. Jangan sampai lambat," kata Ali Badjeber, pelaksana lapangan PT. Pitu Langi Patampasu, Selasa siang (7/2/2023).
Baca Juga: Dua Proyek APBN di Poso, Pekerjaan Terlambat Tidak Sesuai Kontrak
PT. Pitu Langi Patampasu memenangkan lelang rehab kantor Kemenag Poso. Anggarannya Rp620 juta yang bersumber dari APBN Kementerian Agama RI tahun 2022. Pelaksanaan pekerjaan 150 hari kalender.
Menurut Ali, saat mengerjakan rehab kantor Kemenag Poso, PT. Pitu Langi tidak mendapatkan uang muka. Tak ada masalah kata Ali, karena memang demikian yang diperjanjikan.
"Pokoknya, yang bilang ada perlakuan istimewa, itu informasi sesat. Buktinya kami tidak ada uang muka. Tapi tetap kami kerjakan," tegasnya.
Baca Juga: Kades Tamainusi Merasa Dizalimi, Menangkan Praperadilan di PN Poso
Disinggung keterlambatan pekerjaan tidak sesuai waktu dalam kontrak kerja, Ali mengakui memang terjadi keterlambatan. Dan perusahaannya sudah membayar denda keterlambatan ke kas negara.
"Kami kena denda. Sekitar Rp10 juta. Sudah dibayarkan," terang Ali.
Keterlambatan terjadi saat pekerjaan baru dimulai. Waktu melakukan penggalian tanah, tersembur mata air. Ditambah lagi hujan terus menerus mengguyur wilayah Poso.
"Ada genangan air. Setiap hari debit air terus bertambah. Ini sangat memperlambat progres kerja di lapangan,"kata Ali.
Baca Juga: Tapal Batas Kabupaten Poso dan Sigi Diselesaikan Secara Adat Lewat Libu Nu Ada, Ini Kesepakatannya
Keterlambatan pekerjaan rehab kantor Kemenag Poso, sama sekali di luar dugaan. Padahal sejak awal, Ali optimis bisa selesai dalam waktu 150 hari kelander.
"Ini karena faktor alam. Cuaca tidak bersahabat. Tapi keterlambatan ini jadi bahan evaluasi kami untuk pekerjaan-pekerjaan berikutnya,"tandas Ali. ***