METRO SULTENG - Anggota DPD-RI Abdul Rachman Thaha, meminta Kepala Kejaksaan Tinggi Sulteng memberi atensi khusus terhadap kasus dugaan korupsi di Kabupaten Parigi Moutong.
Sebab, senator yang karib disapa ART ini mensinyalir ada back up dari oknum kejaksaan. Beberapa kasus dugaan korupsi di Parimo yang dilaporkan masyarakat, penanganannya penuh konspirasi.
Baca Juga: Sambangi Kejati, DPD-RI Minta Temuan BPK soal Kerugian Negara Rp10 M Segera Ditindaklanjuti
"Saya tahu Pak Kajati (Agus Salim) baru beberapa bulan menjabat. Pak Kajati perlu tahu informasi-informasi sebelumnya,"kata ART di forum rapat konsultasi Badan Akuntabilitas Publik DPD-RI bersama Kejaksaan Tinggi Sulteng, di Palu, Kamis 26 Januari 2023.
Banyak case (kasus) dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara di Sulteng, tapi penanganannya lamban. Kasusnya bahkan sampai menjadi perhatian di tingkat nasional.
Antara lain sebut ART, pembangunan kantor DPRD Morowali Utara. Kemudian kebocoran kas daerah Pemkab Bangkep yang ditaksir merugikan negara hingga Rp35 miliar, tapi pelakunya masih buron dan belum tertangkap.
"Selain yang dua itu (DPRD Morut dan kebocoran kas daerah Bangkep,red), saya minta dikhususkan kasus korupsi di Parimo. Salah satunya kasus pembangunan jalan ke Pantai Mosing,"harapnya kepada Kajati Agus Salim.
Baca Juga: Wujud Nyata! Diskominfosandi Poso Sebut Akan Berperanan Dalam Penanganan Stunting
kasus pembangunan jalan menuju Pantai Mosing di Parimo di tahun 2020, sudah pernah ditangani Kejati Sulteng. Tapi "menguap" di meja penyidik kejaksaan. Prosesnya jalan di tempat. Ada peran oknum jaksa yang pernah bertugas di Kejari Parimo.
"Meski saya jarang di Palu Pak Kajati, informasi ke saya lancar. Saya tahu persis. Apalagi kasusnya dilaporkan masyarakat ke kejaksaan, ada beberapa insan jaksa yang memainkan agar tidak lanjut penanganannya,"ungkap senator mantan aktivis HMI ini.
Dari beberapa kali turun reses di Parimo, banyak sekali laporan masyarakat soal masalah di daerah itu. Mulai dari masalah korupsi dan ketidakadilan "kue" pembangunan.
"Saya merasa "sakit" kalau bahas Parimo. Kasihan daerah ini,"prihatin pria berjuluk anak guru mengaji ini.
Tidak sebanding kasus jalan Pantai Mosing "dibarter" dengan korps kejaksaan. Kasihan Jaksa Agung yang dari tahun ke tahun coba memperbaiki kinerja lembaga ini.
"Saya tidak pernah manfaatkan Jaksa Agung untuk kepentingan saya. Dan saya juga tidak pernah intervensi kebijakan penanganan kasus. Cuma saya sering minta tolong kepada kejaksaan, agar mendudukan perkara pada tempatnya. Bekerja profesional dan proporsional,"kata ART di hadapan peserta rapat konsultasi siang itu.