METRO Sulteng - Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) sudah memeriksa mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Abraham Taud.
Selain mantan Kadis PMD, KPK juga sudah memeriksa Mardiana selaku Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama (MMP).
Pemeriksaan mantan Kadis PMD dan Direktur CV.MMP tersebut di gedung KPK baru-baru ini, terkait kasus pengadaan peralatan Tehknologi Tepat Guna (TTG) tahun 2020 yang merugikan negara sebesar Rp4,1 miliar.
Sebelumnya, penyidik Polda Sulteng juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap Mardiana, Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama, selaku penyedia peralatan olahan pangan dalam proyek pengadaan TTG tersebut.
Baca Juga: PT GNI Keluarkan Lima Poin Pernyataan Pasca Bentrok Antar Karyawan Lokal dan TKA Asal Cina
Mardiana yang dikonfirmasi terkait pemeriksaan oleh KPK mengakui telah diperiksa terkait pengadaan alat TTG itu.
"Sudah selesai diperiksa saya pak di gedung KPK di Jakarta," terang Mardiana kepada wartawan media ini.
Sementara mantan Kadis PMD Donggla Abraham Taud, yang dikonfirmasi Minggu (15/01/2023) mengatakan, juga telah diperiksa di gedung KPK di Jakarta.
"Saya sudah diperiksa dengan Mardiana. Tapi Mardiana duluan diperiksa, baru saya," terang Abraham.
Menurut Abraham, pemeriksaan dirinya terkait dengan pengadaan alat TTG. Selain itu kata Abraham, dirinya telah menjelaskan kepada penyidik terkait proses awal pengadaan alat tersebut.
"Saya sudah sampaikan kepada penyidik KPK awal dari program pengadaan alat TTG. Bahwa bermula dari nota disposisi Bupati Donggala," jelas Abraham.
Perlu diketahui, cikal bakal dari masalah TTG ini bermula dari surat permintaan pelatihan home industry dari LPTTG Malindo pimpinan H Sakaruddin di Kabupate Masamba, Sulawesi Selatan, kepada Pemda Donggala. Permintaan itu langsung disambut oleh Bupati Donggala.
Baca Juga: Motor Listrik ALVA ONE Memang Keren, Dimensinya Macam Honda PCX atau Yamaha Nmax
Untuk tindaklanjut permintaan LPTTG Malindo, kata Abraham, harus ada surat resmi dari Dinas PMD Donggala ke setiap kepala desa untuk mengikuti pelatihan home industry.