Kombes Djoko Tjahjono menambahkan, bahwa pihaknya telah berupaya keras membuka salah satu handphone Iphone tanpa menghapus data penting di dalamnya.
“Penyidik sudah memeriksa tiga unit handphone milik korban, dua di antaranya merek Samsung sudah berhasil dibuka. Namun iPhone korban hingga saat ini masih belum bisa diakses,” terangnya.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid: Festival Danau Poso Kebanggaan Sulawesi Tengah untuk Indonesia
“Kami sudah mengundang beberapa teknisi di Kota Palu, tetapi belum ada yang bisa membuka tanpa menghilangkan data. Sebenarnya bisa saja dibuka paksa, tapi semua data akan hilang, padahal data-data itu penting untuk penyidikan,” tambahnya.
Ia juga mengimbau agar pihak keluarga maupun rekan korban yang memiliki informasi tambahan terkait kematian Afif Siraja segera menyampaikannya kepada penyidik.
“Saya harap keluarga atau teman-teman korban, jika memiliki informasi yang bisa jadi petunjuk, silakan langsung hubungi saya atau penyidik. Kami juga ingin kasus ini cepat terungkap,” imbuhnya.
Ia menegaskan, penyelidikan dilakukan secara transparan tanpa ada yang ditutupi. Hingga kini, penyidik telah memeriksa 20 saksi, baik dari pihak keluarga maupun rekan korban.
“Kami sudah mengirim organ tubuh korban ke Laboratorium Forensik di Makassar karena Polda Sulteng belum memiliki fasilitas tersebut. Hasilnya diperkirakan keluar dalam dua hingga tiga minggu,” tambahnya.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Pelayanan Pemprov Sulteng kepada Masyarakat
Sementara itu, Zainudin, kakak almarhum Afif, mengenang adiknya sebagai sosok berhati-hati jika berada di dalam rumahnya.
“Almarhum selalu mengunci pintu dari dalam rumah setiap kali berada di dalam. Itu sudah jadi kebiasaannya, saya sudah 30 tahun menjadi bagian dari keluarga ini. Dan saya sudah beberapa kali menginap di rumah tersebut,” ungkapnya.
Dengan adanya tragedi kematian ini. Pihak kepolisian, keluarga dan publik berharap penyelidikan dapat segera menemukan titik terang agar misteri kematian Afif Siraja terungkap sepenuhnya. (*)