Jaksa Agung Diminta Kunjungi Sulteng, ART: Tambang Ilegal dan Mafia Tambang Banyak

photo author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 06:04 WIB
Abdul Rachman Thaha (kiri) dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin. (Foto: Ist).
Abdul Rachman Thaha (kiri) dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin. (Foto: Ist).

METRO SULTENG –Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, diminta untuk melakukan kunjungan ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kunjungan ke Sulteng untuk melihat langsung maraknya aktivitas pertambangan di provinsi itu, yang sebagian disinyalir ilegal dan melibatkan mafia tambang.

Permintaan kunjungan Jaksa Agung ke Sulteng, disampaikan tokoh pemuda Sulteng sekaligus anggota DPD RI periode 2019–2024, Dr. Abdul Rachman Thaha.

Baca Juga: Prihatin Dampak Banjir Palu, Abdul Rachman Thaha: BPK RI Perlu Audit Investigatif Pertambangan

"Provinsi Sulawesi Tengah adalah surganya tambang. Bahkan sektor ini termasuk penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Apa yang masyarakat kami dapatkan? Justru lebih banyak dampak negatifnya," ujar ART—sapaan akrab Abdul Rachman Thaha—saat dihubungi media, Kamis pagi (19/6/2025).

Menurutnya, aktivitas tambang yang tak terkendali telah membawa kerusakan lingkungan serius, termasuk banjir yang kini rutin terjadi di Sulteng.

"Dulu, saat musim penghujan, daerah kami jarang banjir. Tapi sekarang, banjir menjadi langganan, terutama di wilayah-wilayah tambang. Ini karena kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan," tegasnya.

Baca Juga: Korupsi di Pertamina Rp 193,7 triliun, Jaksa Agung Tetapkan 7 Tersangka Dari Pejabat hingga Broker

Ia menyebutkan, sumber daya alam di Sulteng sangat melimpah. Mulai dari nikel, emas, hingga material galian C. Namun sayangnya, eksploitasi sumber daya tersebut kerap dibekingi oleh oknum-oknum kuat.

"Saya mendapat informasi bahwa kegiatan tambang emas ilegal di Kabupaten Parigi Moutong kembali aktif, bahkan melibatkan masuknya tenaga kerja asing asal Tiongkok. Ini dulu sempat dihentikan, tapi kini mulai berjalan lagi,” ungkap ART.

Ia berharap, Jaksa Agung bisa turun langsung ke lapangan, untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan pertambangan di Sulteng. Menurutnya, keberadaan negara harus benar-benar dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Sesalkan Tindakan Dirsamapta Polda Sulteng, ART: Sedangkan Belum Jadi Jenderal Sudah Begitu

"Jangan sampai kekayaan tambang kami terus dikeruk, lalu dibawa ke luar daerah.Sementara masyarakat hanya menanggung dampaknya tanpa kejelasan manfaat. Bahkan saya melihat langsung, sejumlah elit Jakarta pun ikut bermain di arena tambang ini," tandasnya.

ART menyatakan keyakinannya, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan jajarannya memiliki nyali untuk membongkar jaringan mafia tambang yang beroperasi di Sulteng.

Baca Juga: Kompensasi Rumput Laut Cair, Warga Bahonsuai Gelar Syukuran dan Apresiasi Bupati Morowali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X