METRO SULTENG - Masyarakat Sulawesi Tengah bereaksi dengan aksi penghinaan terhadap pendiri Alkhairaat (alm) Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
Penghinaan terhadap ulamah kharismatik itu viral di media sosial. Para penghina mengucapkan kata-kata tidak layak, menghina dan menggunakan kata kasar dengan nama binatang tertentu.
Hal itu sontak memancing kemarahan masyarakat, termasuk dari anggota DPD RI periode 2019-2024, Abdul Rachman Thaha.
Pria kelahiran Palu 17 September 1979 ini menyerukan, siapapun tidak boleh menghina para ulama termasuk Guru Tua. Karena yang bersangkutan sudah berjuang dalam mensyiarkan Islam serta membela tanah air.
"Saya mendesak Pak Kapolri untuk menangkap Gus Fuad Plered dkk. Para pelaku menghina ulamah Guru Tua dalam dialog di salah satu kanal Youtube. Ini langsung viral di media sosial," desak ART - sapaan akrab Abdul Rachman Thaha, Kamis (27/3/2025) sore.
Bahkan ART mengecam aksi penghinaan itu. Karena dapat menyulut kemarahan umat Islam khususnya di wilayah Indonesia Timur. Para pelaku ibarat membangunkan singa yang sedang tertidur.
"Ini bisa jadi gejolak, kalau dibiarkan. Jangan dianggap remeh ini. Abnaul Khairaat (sebutan warga Alkhairaat) akan marah. Basis Alkhairaat di bagian Indonesia Timur tidak terima ini. Termasuk saya," tegas ART.
Para penghina tidak layak untuk memberikan penilaian, apalagi sampai menghina-hina. Biarkan negara yang punya kewenangan menentukan layak tidaknya Guru Tua ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Apakah layak atau tidaknya diberikan gelar sebagai pahlawan nasional menjadi ranah masyarakat luas dan pemerintah. Itu bukan ranah individu," tambahnya.
Kepada aparat keamanan, ART meminta untuk waspada dengan hal ini. Video yang beredar di media sosial dalam auatu dialog sangat berbahaya. Ini dapat memicu konflik sosial.
Sebagai informasi, Idrus bin Salim Al-Jufri atau lebih dikenal dengan Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua (15 Maret 1892 – 22 Desember 1969) merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah di bidang pendidikan agama Islam pada masa penjajahan Belanda.
Baca Juga: Ridwan Kamil Angkat Bicara: Banyak Sekali Hadapi Cobaan dan Yang Terbaru Ini Adalah Fitnah Keji
Bangunan sekolah yang pertama dibangun atas biaya beliau sendiri di Kota Palu, merupakan sekolah Islam pertama di Palu dan kemudian berkembang menjadi cabang-cabang hingga ratusan madrasah tersebar di kota-kota dan kampung-kampung bagian Timur Indonesia yang diberi nama Alkhairaat.