METRO SULTENG-Tanpa disadari, saat ini banyak orang sering telat makan karena kesibukan. Padahal, kebiasaan ini justru dapat mengganggu kerja organ tubuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr. Virly Nanda Muzelina mengatakan banyak orang menganggap telat makan adalah hal yang normal, padahal bisa mengganggu fisik dan mental.
"Jika terlalu sering telat makan, kebutuhan energi yang Anda dapatkan bisa saja menurun sehingga berdampak pada kesehatan tubuh Anda. Bahkan, hal ini bisa saja memicu suatu penyakit yang serius,” ujar dr. Virly melalui keterangannya yang dikutip Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Daun Pandan Menyimpan Lima Manfaat yang Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Berikut lima bahaya telat makan untuk kesehatan fisik dan mental menurut dr. Virly yang wajib diwaspadai:
1. Produktivitas Menurun
Metabolisme tubuh bertugas mengubah makanan menjadi energi. Namun jika terlalu sering telat makan, tubuh akan kekurangan energi dan produktivitas menurun. Ini karena saat kekurangan energi tubuh akan mengirim sinyal dalam bentuk kantuk.
"Selain itu tubuh juga akan lebih mudah untuk merasa lemas, sehingga menurunkan kemampuan Anda untuk konsentrasi, bergerak, maupun berpikir," ungkapnya.
2. Asam Lambung
Lambung bertugas mencerna makanan dengan enzim serta asam sehingga makanan hancur dan bisa dicerna dengan baik oleh usus halus. Lambung akan selalu bekerja bahkan dalam keadaan tidur sekalipun, organ ini akan terus mengeluarkan cairan asam.
"Jika lambung lama dibiarkan kosong bisa memicu luka karena menipisnya lapisan mukus lambung akibat paparan asam lambung. Jika sudah terluka, luka juga akan diperparah oleh asam lambung yang terus diproduksi, dan menyebabkan penyakit lambung," jelasnya.
Baca Juga: Cara Mencegah Diabetes: Ini Dia 10 Cara Mengurangi Risikonya
3. Diet Gagal
Semakin sedikit yang dikonsumsi semakin cepat berat badan turun tapi bukan berarti meninggalkan waktu makan. Ini karena diet dilakukan agar berat ideal sesual proporsi tubuh.
"Jika mengurangi asupan makanan terlalu banyak, hanya menghasilkan lapar saja. Apalagi saat lapar tubuh butuh asupan kalori dan lemak berlebihan, hasilnya makanan yang dikonsumsi lebih banyak dan diet berujung gagal," tuturnya.