Proyek TTG  Donggala Berawal dari Proyek Website yang Duitnya Habis Dikuras Orang Nomor Satu

photo author
- Jumat, 21 Oktober 2022 | 09:19 WIB
Mardiana
Mardiana

METRO SULTENG - Kasus dugaan korupsi  proyek pengadaan alat Tehknologi Tepat Guna (TTG) dan website desa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, berawal dari pengadaan website.

Hal itu disampaikan Mardiana selaku Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama (MMP), dalam kesempatan wawancara khusus dengan Ahmad Muhsin, Jurnalis Metrosulteng beberapa waktu lalu.

Menurut Mardiana, pengadaan alat TTG itu bermula dari pengadaan proyek website desa. Namun, karena pengadaan website bermasalah sehingga beralih ke pengadaan alat TTG.

"Mardiana, tinggalkan dulu itu website, kamu kerjakan dulu TTG," kata Bupati Donggala, Kasmn Lassa, yang dikutip Mardiana.

Baca Juga: Ketahuan! Mardiana Honorer Dikjar Donggala Diperalat Bupati Memuluskan Program TTG, Ini Pengakuannya

"Bagaimana dengan utang di PT PSN pak"? tanya Mardiana kepada Bupati Donggala kala itu.

Sementara perusahan CV. Hani Colection yang  melakukan pekerjaan pengadaan website desa, masih memiliki utang kepada pihak distributor yakni PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN ) yang jumlahnya ratusan juta rupiah.

Pengadaan alat website itu dengan modal kepercayaan, pihak distributor memberikan 20 unit. Namun pada saat pencairan di desa, dananya dipakai oleh Bupati Donggala dan adik kandungnya Hikmah.

"Uangnya cair dikawal, dipakai dulu begini begini begini sama ibu Hikmah dan pak Bupati, nanti aja belakangan," terang Mardiana.

Baca Juga: Gempa Guncang Tojo Una-Una, Warga Panik Keluar Rumah

Dana website yang sudah terpasang di 20 titik itu, kemudian diambil oleh Hikmah yang juga selaku Camat Banawa Selatan dan Bupati Donggala, dengan alasan masih ada 158 desa lagi yang akan melakukan pengadaan.

Sehingga proyek pengadaan alat website tersebut mandek. Ini disebabkan CV. Hani Colection belum melakukan pembayaran kepada distributor.

"Sampai sekarang ini masih ada utang di PT PSN sekitar kurang lebih Rp 600 juta dan masih ada catatannya," kata Mardiana menambahkan.

Semua daftar pengambilan uang, kata Mardiana, di beberapa desa oleh Hikmah dan Bupati  Donggala, masuk dalam catatannya. Karena dana itu dirinya yang menyerahkan langsung kepada Bupati Donggala Kasman Lassa.

"Bagaimana mau bayar utang. Makanya ada semua catatan pengambilan di desa ini, dan saya yang antar ke pak Bupati dengan ibu Hikmah," jelas Mardiana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X