Dugaan Korupsi Alat TTG Donggala, Direktur LPTTG Malindo Beri Penjelasan Begini

photo author
- Minggu, 9 Oktober 2022 | 16:56 WIB
Direktur LPTTG Malindo, DR H Sakaruddin (kanan) dalam suatu kesempatan bersama Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. (foto: ist)
Direktur LPTTG Malindo, DR H Sakaruddin (kanan) dalam suatu kesempatan bersama Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. (foto: ist)


METRO SULTENG - Direktur Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna Masyarakat Lokal Indonesia (LPTTG Malindo), DR H Sakaruddin MSi, menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya sebatas melaksanakan pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan LPTTG Malindo bekerjasama dengan pemda-pemda se-Indonesia dan stakeholder lainnya.

Hal itu disampaikan Sakaruddin saat dihubungi media ini Sabtu malam (8/10/2022) via ponselnya. Sehubungan dengan masalah pengadaan alat TTG di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Sakaruddin mengaku tak mengetahuinya sama sekali.

Baca Juga: Mardiana Serahkan Bukti Keterlibatan Bupati Donggala Terkait Kasus TTG ke Penyidik Tipikor Polda Sulteng

"Lembaga yang saya pimpin bergerak di bidang pelatihan usaha mikro kecil dan menengah. Kalau untuk pengadaan alat TTG, kami tidak ke situ. Munculnya masalah pengadaan alat TTG di Donggala, saya juga kaget dengar kabarnya,"jelas Sakaruddin dari balik ponselnya.

Sebelum adanya masalah pengadaan alat TTG Donggala di tahun 2020, Sakaruddin membenarkan di tahun 2019 dilaksanakan pelatihan yang pesertanya dari Kabupaten Donggala. Peserta pelatihan dikirim ke kantor LPTTG Malindo di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Teranyar Kasus TTG Donggala, Mardiana Dikuras, Ada Rekaman Diminta Siapkan 100 Juta untuk Oknum Penyidik

"Tahun 2019 lalu, memang ada pelatihan di LPTTG Malindo untuk Donggala. Ratusan orang pesertanya. Kerjasama kami dengan Pemda Donggala. Namun sebatas pelatihan saja. Tidak ada pengadaan alat TTG untuk desa-desa,"ungkap Sakaruddin.

Peserta pelatihan UMKM yang dilatih di LPTTG Malindo beberapa waktu lalu. (foto: ist)
Peserta pelatihan UMKM yang dilatih di LPTTG Malindo beberapa waktu lalu. (foto: ist)

Selama berada di LPTTG Malindo di Luwu Utara, tambah Sakaruddin, peserta pelatihan diajarkan keterampilan life skill mengolah pangan lokal. Kurang lebih 7 hari mereka dilatih. Seperti membuat aneka rasa keripik dan jenis panganan lainnya.

"Sekali lagi saya tegaskan, LPTTG Malindo sama sekali tidak mengetahui pengadaan alat TTG Donggala tahun 2020. Semoga apa yang terjadi di Donggala, bisa menjadi pelajaran bagi daerah lain dan bagi pribadi kita masing-masing,"harap Sakaruddin.

Baca Juga: Terseret Kasus TTG, Mantan Kadis PMD Donggala Buka Suara, Semua Berawal dari Anak Mantu Bupati Kasman

Saat ini, Polda Sulteng sedang mengusut dugaan korupsi di Kabupaten Donggala. Salah satunya yakni pengadaan alat TTG tahun 2020. Diduga, pengadaan alat ini tidak sesuai prosuder dan mengintervensi pelaksanaan dana desa. 

Sejumlah pihak sudah diperiksa. Termasuk Mardiana selaku pihak ketiga yang mengadakan alat TTG. Selain beraroma dugaan korupsi, kasus ini juga beraroma gratifikasi alias suap. Sejumlah pejabat Donggala dan aparat penegak hukum, disebut-sebut keciprat suap alat TTG.


MENJAGA KUALITAS PELATIHAN

Model pelatihan di LPTTG Malindo, benar-benar berkualitas dan praktis. Karena setelah materi, peserta langsung praktek. Dan hasilnya langsung jadi.

Baca Juga: Pemkab Morowali Utara Minta UMKM Konsisten Pertahankan Mutu Produk

"Singkatnya, pelatihan di LPTTG Malindo menciptakan orang-orang baru penghasil uang. Dari tidak tahu menjadi tahu. Selama dilatih, mereka dibagi kelompok berdasarkan asal desanya,"papar owner LPTTG Malindo ini.

Sepulang dari pelatihan, warga desa sudah bisa membuat olahan pangan. Menggunakan bahan pangan lokal yang sudah tersedia di desanya. Bahkan mereka langsung bisa menjual.

"Setelah sampai di desanya pulang pelatihan, mereka masih bisa berkomunikasi dengan pelatih kalau ada kendala dalam membuat olahan produk,"ujar Sakaruddin.

Baca Juga: Kunjungan ke Korea Selatan, Gubernur Sulteng Didampingi Bupati Tojo Una-Una Jalin MoU Energi Baru Bersama NRC

Ada juga modul dibagikan usai pelatihan.  Modul bertujuan sebagai bahan panduan. Kesimpulannya, pelatihan yang diadakan LPTTG Malindo bukan asal-asalan. Kualitas dan hasilnya dijamin.

Bukan hanya Donggala saja yang telah mengirimkan warga desanya untuk dilatih di LPTTG Malindo. Saat ini, sudah sekitar 261 daerah sudah dilatih di tempat tersebut. LPTTG Malindo bahkan telah mendapat penghargaan karena dianggap berjasa dalam mendorong kemajuan UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Anggota DPR-RI Apresiasi Gagasan Gubernur Sulteng soal KPN

"Meningkatkan sumber daya manusia dan potensi diri, menjadi komitmen kami. Karena daerah mengeluarkan biaya. Makanya, mutu dan kualitas pelatihan sangat kami jaga. Nama LPTTG Malindo, alhamdulillah telah menjadi rekomendasi nasional jika ada pelatihan TTG atau studi banding dari seluruh wilayah Indonesia,"demikian Sakaruddin. ***


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X