METRO SULTENG-Setelah beredar rekap penerima aliran dana Tehknologi Tepat Guna (TTG) dan website desa kepada oknum Polres Donggala dan penyidik Polda Sulteng, beberapa bulan lalu, kini kembali beredar rekaman percakapan permintaan uang sebesar Rp 100 juta kepada Mardiana Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama.
Permintaan uang tersebut melalui seorang ibu berinisial TL kepada Mardiana yang diduga orang suruhan oknum penyidik Polda Sulteng. TL adalah ibu dari IT salah seorang staf yang pernah diangkat oleh DB Lubis.
Dalam rekaman itu, TL memaksakan Mardiana untuk menyiapkan uang Rp100 juta agar kasus dugaan korupsi pengadaan alat TTG yang ditangani Krimsus Polda Sulteng bisa diamankan atau diringankan.
Baca Juga: Terbaru Kasus Dugaan Korupsi Proyek TTG Donggala, Rekaman Setoran ke Oknum Kejati Dibuka Mardiana
"Ngak mungkin penyidik tidak tolong apalagi kamu salah satu pelaku dugaan korupsi jadi jangan senang dululah, cuman karena minta tolong diringankan maka diuruslah ini," jelas TL dengan nada yang tinggi kepada Mardiana.
Sementara itu, Mardiana menjelaskan, terkait kasus TTG ini juga menyebabkan orang tuanya meninggal dunia dan rumahnya digadaikan karena hanya menutupi hutang.
Hal ini dilakukan agar sejumlah peralatan TTG bisa terbayarkan.
"Siapa bilang saya senang? ibu orang tuaku meninggal gara-gara masalah ini, rumahku di gade gara-gara masalah ini," kata Mardiana.
Masih dalam percakapan itu, TL menyampaikan mengutip penyampaian oknum penyidik jika tidak ada uang sampaikan saja karena ibu TL meminta tolong kepada kami untuk dibantu meringankan kasus ini.
Mardiana kemudian menyampaikan kepada TL bahwa dirinya tidak memiliki dana sebesar yang diminta sama oknum penyidik tersebut.
Baca Juga: Disposisi Bupati Donggala Kepada CV MMP Berujung Malapetaka
"Ibu persoalan itu memang betul tapi saya tidak punya uang untuk bayar yang Rp 100 juta itu yang di minta sama Polda," terang Mardiana.
Perlu diketahui kasus dugaan suap aliran dana TTG dan website desa ini Pemda Donggala ini sudah menjadi perhatian publik, terkhusus di Donggala.
Mulai dari munculnya rekap aliran dana, foto foto penyerahan uang hingga rekaman percakapan permintaan sejumlah uang dan penyerahan uang ke sejumlah pejabat Pemda Donggala hingga ke oknum Kejaksaan maupun oknum polisi mulai di tingkat kabupaten sampai ditingkat provinsi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto yang dihubungi mengaku belum menerima informasi adanya penyidik di Polda Sulteng yang dituduhkan tersebut. "Saya pastikan itu tidak benar," kata Didik.