Reporter: Ahmad Muhsin
METRO SULTENG-Dalam laporan Ahmad Muhsin wartawan investigasi Metro Sulteng terkait nyanyian sidik jari bagian kedua ini, akan kami sajikan percakapan tiga orang. Yakni percakapan dua pengusaha/kontraktor SF, ibu Eti dan Mantan Sekdis Dikjar Kabupaten Donggala Najamudin Laganing.
Ketiganya membicarakan tentang polemik terjadinya proses pemeriksaan kasus absen sidik jari yang dilakukan oleh penyidik Polres Donggala.
Baca Juga: Ternyata Ada Aktor dan Pelaku Lain Dibalik Kasus Sidik Jari Pemda Donggala
Kasus finger print atau absen sidik jari,sempat diintervensi oleh Bupati Donggala, Dr. Drs. Kanjeng Raden Hadiningrat Kasman Lassa,SH, MH melalui Kapolres Donggala dalam proses pemeriksaan terhadap SF pada tahun 2019.
SF adalah salah seorang pengusaha atau kontraktor yang membawa CV Tonakodi untuk pengadaan apsen sidik jari di dinas pendidikan Kabupaten Donggala.
"Waktu itu saya di panggil sama pak bupati di rujabnya disana saya dapat ada Kapolres, Kajari, Ketua Pengadilan, jadi kami berlima waktu itu dan pak bupati minta sama pak Kapolres tidak usah di lanjutkan pemeriksaan saya," jelas SF dalam rekaman tersebut.
Baca Juga: HP Redmi Note 10 Memang Tak Ada Duanya, Harga Murah Kualitas Mentereng
Menurut SF, panggilan bupati kepada dirinya setelah selesai di periksa penyidik Polres Donggala terkait pengadaan finger print atau apsen sidik jari.
Selain nama TK dan AS, dalam rekaman pengakuan SF yang berdurasi 1 jam 5 menit 28 detik itu, sejumlah nama lain yang muncul yakni IB, CM, BR, AH, AR dan masih banyak lagi nama yang ikut menikmati aliran dana sidik jari tersebut.
Bahkan sejumlah nama yang di sebutkan SF dalam pembiayaan pada saat aksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Baca Juga: Jokowi di Maluku Hari Ini Tinjau Obyek Vital Perekonomian dan Sapa Warga Dipusat Kegiatan
"Yang saya laporkan itu bukan pak Naja dan ibu Eti, tapi TK dan IB karena banyak uang saya," jelas SF dalam rekaman percakapan itu.
Bukan hanya itu, sejumlah dana kedua kontraktor ini diduga di kuras sejumlah kolega Bupati Donggala maupun oknum aparat.