METRO SULTENG- Sehari sebelum dibunuh, Brigadir J beroleh ancaman pembunuhan.
Fakta mencengangkan ini dibeber kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak.
Dikutip dari Pikiran Rakyat, Kamaruddin Simanjuntak menuturkan, pihaknya mengantongi rekaman elektronik yang berisi situasi Brigadir J sebelum tewas.
Terlihat ia alami ketakutan hebat dan seperti menangisi sesuatu," kata dia.
Ungkap Kamaruddin Simanjuntak, dalam rekaman elektronik itu ada ancaman pembunuhan untuk Brigadir J.
Baca Juga: KPP Pratama Poso Sita Aset Perusahaan di Morowali Ngemplang Pajak Rp 1,2 Triliun
Baca Juga: Ketua DPC PPP Morut Soroti Bangunan Pemerintah Mubazir di Petasia Timur
Ancaman tersebut berlangsung beberapa kali, bahkan sehari sebelum kematian Brigadir J.
Sebut dia, rekaman itu perlu diketahui publik lantaran jelas sekali mengarah ke ancaman pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dia menuturkan, rekaman elektronik itu akan diungkap nanti.
Namun salah satu yang bisa saya pastikan itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah), (maka) untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta, atau di rumah Ferdy Sambo,” katanya lagi.
Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak membeber dugaan Brigadir J disiksa saat masih hidup.
Penyiksaan terhadap Brigadir J sangat kejam. Pelakunya mirip psikopat.
Sebelumnya kepolisian menyatakan Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E yang dipicu ulah Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri dari Ferdy Sambo.
Baca Juga: Sulteng Masih Kekurangan Dokter
