METRO SULTENG-Rasio dokter umum yang belum ideal merupakan penghambat dalam akselerasi pembangunan kesehatan.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), Rudi Dewanto saat kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 8 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulteng di Botel Duta Kota Palu, Sabtu (23/7/2022).
Di Sulteng, kata dia, rasio dokter umumnya kurang dari 40 per 100 ribu penduduk, atau syarat minimum yang ditetapkan WHO.
Baca Juga: Kejuaraan Balap Motor di Poso Berjalan Sukses, Ribuan Warga Padati Sirkuit Air Mancur
Baca Juga: Pembalap Asal Kendari Juarai Balap Motor di Sirkuit Air Mancur Poso
Baca Juga: Pembalap Carlos Domelos Kuasai Sirkuit Air Mancur Poso, Menang Dibawah Bendera Sahabat DAS
"Marilah kita sama-sama berupaya supaya rasionya dapat ditingkatkan melalui hubungan kerjasama dengan IDI,” ajaknya ke dokter-dokter yang mengikuti Muswil.
Ajang demokratis tersebut, kata dia diharapkan melahirkan pemimpin baru yang bisa membawa organisasi lebih maju dan solid ke depan.
“Utamakan nilai-nilai kebersamaan untuk mendapat keputusan terbaik dengan lahirnya pemimpin profesional,” ujarnya.
Selain Muswil ikut digelar seminar “Etika dan Disiplin Kedokteran” sebagai sarana meningkatkan wawasan dan profesionalisme dokter.
“Supaya (dokter) siap mengabdi untuk masyarakat dan ikhlas ditempatkan dimana pun,” harapnya.
Sementara itu, dr Mahesa Paranadipa mewakili Ketua Umum IDI menyampaikan, organisasi memiliki tiga peran strategis yakni sebagai Agent of Treatment (agen pengobatan), Agent of Development (agen pembangunan) dan Agent of Change (agen perubahan).
Baca Juga: Tindakan Aspidum Kejati Sulteng Melanggar UU Kebebasan Pers, Ini Kata Ahli Dewan Pers
Baca Juga: Pelaku Penghilangan CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Telah Teridentifikasi, Orang Suruhan
Baca Juga: Para Perempuan Penjahit di Bungku Timur Tak Luput dari Perhatian PT Vale, Lihat Antusias Mereka