Riki itu dia dengar teriakan, dia keluar dari kamarnya yang di bawah dan dia lihat J menodongkan senjata ke atas, tembak-menembak, tapi dia tidak melihat Richardnya, Bharada E itu. Dia nggak lihat orangnya," katanya.
"Setelah tembak-menembak itu, barulah dia melihat 'oh ternyata Richard', 'ada apa Richard?' Richard diam aja gitu," sambungnya.
Sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga menyatakan mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. Andreas menyampaikan pengunduran diri dengan mendatangi Bareskrim Polri.
Baca Juga: Minahasa Utara Punya Banyak Obyek Wisata Alam Yang Bagus Dikunjungi, Ini Daftarnya
Baca Juga: Hari Asyura 10 Muharram Jadi Istimewa Karena Ada Peristiwa Penting Para Nabi
Baca Juga: Profil Roy Suryo, Pakar IT yang Kena Kasus IT Hina Presiden, Kini Mendekam di Penjara
"Kami sebagai dahulu tim penasihat hukum Richard, yang dikenal dengan Bharada E, pada hari ini datang ke Bareskrim untuk menyampaikan pengunduran diri kami sebagai penasihat hukum Bharada E," kata Andreas di gedung Bareskrim Polri, Sabtu
Dia mengatakan alasan pengunduran diri telah disampaikan kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Dia mengatakan alasan itu tak akan dibuka ke publik dalam waktu dekat.
"Dan kami juga tidak akan membuka kepada publik pada saat ini apa alasan kami mengundurkan diri karena kami sangat menghargai hak-hak hukum dari setiap pihak yang terlibat," kata dia.(detik)