METRO SULTENG - DPRD Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, menemukan sejumlah pekerjaan fisik dan non fisik yang pekerjannya diduga tak becus tahun anggaran 2022.
Hal itu terungkap saat paripurna hasil laporan kunjungan tiga tim yang dibentuk DPRD Morowali Utara di 10 (sepuluh) wilayah Kecamatan, yang digelar Selasa (6/6).
Dari laporan tim satu (1) DPRD yang turun ke Kecamatan Petasia, Petasia Barat dan Kecamatan Petasia Timur, yang dibacakan Anggota DPRD Komisi II Fanny Mistika Tampake,S.Kom, mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan lapangan Tim 1 yang melihat kondisi pekerjaan fisik, karena tidak adanya data berupa SPK/Kontrak dan juga beberapa pekerjaan, pendampingnya dari dinas terkait belum bisa memberikan jawaban.
Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Akan Canangkan Sulteng Sebagai Negeri Seribu Megalith
Proyek-proyek yang ada di wilayah kunjungan tim 1 pada umumnya telah dikerjakan, meski demikian diharapkan OPD melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Sementara hasil laporan peninjauan tim 2 (dua) yang dibacakan anggota DPRD Sukim Efendi, yang mencakup wilayah Kecamatan Mamosalato, Bungku Utara dan Kecamatan Soyojaya.
Tim 2 temukan di Kecamatan Bungku Utara penambahan ruang Pondok Puskesmas Baturube dengan pagu anggaran Rp 1.600.000.000,- tetapi anggarannya tidak digunakan seluruhnya, yang digunakan hanya sekitar Rp 1.279.997.499.
Baca Juga: Video PLTU di Kawasan PT IMIP Terbakar, Humas Perusahaan: Itu Keterangan Video Hoax
Sesuai hasil kunjungan dan keterangan dari kepala Puskesmas Baturube, bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh CV.MPM, dengan waktu 90 hari kerja terdapat temuan, design full AC kenyataannya saat ini AC tidak ada, meteran lampu hanya 1.200 watt, air tidak diadakan sesuai RAB-nya tetapi tidak menyambung pada Puskesmas Baturube.
Kemudian, semua pintu ruangan terbuat dari olompic, sehingga ada beberapa pintu yang rusak (gagang pintu jebol), selang ke kloset bocor, lantai tegel tidak di Nat, sehingga semut dan pasir bermunculan.
Pengadaan motor CRV Puskesmas Lemo Rp 35.000.000,- sebagai alat transportasi ke wilayah terpencil, sampai saat ini belum diberikan oleh Dinas terkait.
Baca Juga: Morowali Utara Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini
Pengadaan perahu sampan di Desa Kolo Bawah, dengan spesifikasi lokal, bahan kayu jelas dua, panjang 7 meter, lebar 0,09 meter, tinggi 0,70 M didempul dan di cat 16 unit dengan pagu anggaran Rp 128.000.000,- telah tersedia sudah siap digunakan oleh masyarakat di Desa Kolo Bawah. Namun selanjutnya ditemukan dilapangan pengadaan 25 ekor kambing pagu anggaran Rp 70.350.000,- mati sebanyak 25 ekor.
Selanjutnya, laporan Tim 3 yang dibacakan oleh anggota DPRD Epafras Sambongi, SH, SMPN 4 Mori Atas satu atap di Desa Kasingoli, pembangunan laboratorium komputer serta perabotnya dengan pagu anggaran Rp 559.000.000,- pembangunan UKS serta perabot pagu anggaran Rp 244.000.000.
Kemudian pembangunan ruang perpustakaan serta perabot pagu anggaran Rp 462.390.000,- dikerjakan secara swakelola, telah selesai dilakukan, namun kualitas cor dinding, pengecatan, pemasangan tegel yang Buruk, pembuatan selokan tidak di cor pada sebagian sisinya, pintu pada ruang UKS rusak.