METRO SULTENG - Pekerjaan rehabilitasi dan konstruksi Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, diterpa beberapa masalah. Perusahaan pelaksana pekerjaan tersebut adalah PT Adhi Karya.
Anak perusahaan BUMN ini disinyalir belum melaksanakan kewajibannya terhadap para karyawan. Keuangan perusahaan PT Adhi Karya untuk pekerjaan bandara terbesar di Sulteng tersebut disebut-sebut sedang macet.
Baca Juga: Video Asusila Oknum Dokter Diduga Terjadi di Rujab Bupati Morut
Diduga, pekerja PT Adhi Karya yang sedang mengerjakan proyek rehabilitasi dan konstruksi Bandara Mutiara, belum menerima haknya berupa gaji.
"Banyak pekerja yang sudah berhenti gara-gara gajinya belum dibayarkan PT Adhi Karya. Ada yang bahkan sudah beberapa bulanan tak kunjung dibayar," kata seorang sumber di Bandara Mutiara Kamis sore (25/5/2023).

Baca Juga: Kemelut Tambang, Warga Desa Mondowe di Morowali Utara Ibarat Anak Ayam Kehilangan Induk
Bukan itu saja. Ternyata pekerjaan Adhi Karya sudah lewat masa kontraknya selama dua bulan. Kontraknya berakhir bulan Maret 2023, sejak tandatangan kontrak 2021 lalu.
"Namun, pekerjaan PT Adhi Karya masih cukup banyak. Persentasenya diperkirakan baru mencapai 50-an persen diselesaikan. Bahkan gedung serba guna bandara, baru tiang-tiang besi yang berdiri. Belum dilakukan pengecoran,"jelas sumber media ini.
Diketahui, proyek rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara Palu, untuk keseluruhan pekerjaan diperkirakan anggarannya sebesar Rp327,5 miliar. Sumber dananya dari APBN dan bantuan Asian Development Bank (ADB) tahun 2021.

"Maaf pak pimpinan kami lagi di luar kota Palu," kata security PT Adhi Karya yang berada di Bandara Mutiara Palu Sis Aljufri Kamis sore. ***