Carut Marut Penguasan Lahan Eks HGU PT Perkebunan Hasfram di Tampo Lore Poso Sulteng

photo author
- Minggu, 7 Mei 2023 | 17:04 WIB
Bank Tanah akan melanjutkan carut marut urusan Tanah di Tampo Lore, Kabupaten Poso, Sulteng,
Bank Tanah akan melanjutkan carut marut urusan Tanah di Tampo Lore, Kabupaten Poso, Sulteng,

METRO SULTENG-Papan Pengumuman yang baru saja dipasang oleh pihak Bank Tanah akan melanjutkan carut marut urusan Tanah di Tampo Lore, Kabupaten Poso, Sulteng, meliputi kawasan ulayat masyarakat beberapa Desa, yaitu Desa Maholo, Winowanga, Alitupu, Tamadue, Kalemago, Watutau, Wuasa.

Dikatakan akun Asyer Tandapai melalui laman Facebooknya, yang dikutip, Minggu (7/5) bahwa persoalan tanah HGU ini telah terbit dalam buku Teologi Tanah yang diterbitkan oleh Yayasan Oase INTIM Makassar, Juni 2015.

Isi sebagian artikel bahwa pada tahun 1992 PT Perkebunan Hasfram Napu membuka perkebunan di Lembah Napu, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) No 01/1995 tanggal 24 Maret 1995 hingga batas akhir 31 Desember 2020, Luas Tanah A= 4.702 Ha dan Luas Tanah B= 3.038 Ha dengan jumlah total 7.740 Ha.

Baca Juga: Menikmati Indahnya Panorama Danau Poso Dari Ketinggian Atalambu Hill, Obyek Wisata Baru Yang Patut Dirasakan

Lokasi areal HGU ini berada di Kecamatan Lore Utara (sebelum pemekaran kecamatan), meliputi wilayah beberapa desa: Desa Maholo, Winowanga, Alitupu, Tamadua, Watutau dan Wuasa. Perusahaan ini melakukan pengembangan usaha dengan bantuan kredit investasi dari program pemerintah melalui perbankan PT. Bank Dagang Negara sebesar Rp. 42 M.

Perusahaan mengembangkan usaha untuk tiga jenis tanaman yakni Kopi, Teh, dan Coklat. Salah satu produk tanaman perkebunan yang terkenal saat itu adalah Teh Napu Hai yang merupakan produk teh hijau.

Baca Juga: Melky: Satu Karya Nyata Lebih Mulia daripada Seribu Janji

Sejak tahun 1996 perusahan PT. Hasfram Napu mengalami persoalan produksi dengan terjadinya kegagalan tanaman kopi akibat terserang hama.

Demikian tanaman teh yang memerlukan perawatan intensif produksinya semakin kecil. Untuk tanaman Kakao, perusahaan melakukan mitra dengan karyawan-masyarakat sekitar perkebunan untuk perawatan dengan ketentuan bagi hasil.

Pada tahun 1998 terjadi krisis multidimensional, salah satu dampaknya dialami oleh perusahaan-perusahan perbankan nasional. Dan PT Bank Dagang Negara (BDN), di mana PT Hasfram Napu menjadi nasabah, dimasukkan dalam program penyehatan perbankan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Baca Juga: Nasdem PAW Dua Kadernya yang Duduk di DPRD Sulteng

Di sisi lain dalam waktu bersamaan krisis keuangan tersebut, di Poso terjadi kerusuhan sosial yang secara langsung membawa dampak bagi jalannya perusahaan perkebunan. Kondisi sosial ini menyebabkan perusahaan praktis berhenti total beraktivitas.

Dampak lain dari kerusuhan sosial di Poso adalah arus pengungsi yang mencari tempat yang aman di lembah Napu. Di tengah kepanikan untuk mengurus tempat tinggal ribuan pengungsi, akhirnya salah satu solusi oleh Pemerintah Kecamatan Lore Utara adalah memberikan satu kawasan untuk membuat perkampungan yang berada di lokasi lahan HGU PT. Hasfram.

Perkampungan pengungsi tersebut sekarang telah menjadi Desa Kalemago sebagai bagian dari pemekaran Desa Tamadue.

Baca Juga: Hijrah ke Perindo, Ahmad Ali Doakan Atta-Hamdin Tidak Gagal Lagi di Pileg 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X