METRO SULTENG-Aksi protes warga yang menganggap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) tak merealisasikan perbaikan jalan.
Bahkan Warga Desa Tanampedagi, Kecamatan Ampibabo, mengancam akan golput.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Soal Oknum Menko, Wakil Ketua MPR RI Menyebut Anies Baswedan Hanya 'Menuduh'
"Warga menuntut, untuk segera merealisasikan perbaikan dan pengaspalan jalan Desa Tanampedagi. Apabila tidak disahuti, maka kami memilih Golput," kata perwakilan masyarakat, Tefan, dikutip dari theopini.id, Minggu, (19/3/2023).
Aksi protes dilakukan, dengan memblokade jalur penghubung dua desa di Kecamatan Ampibabo, yakni Desa Tanampedagi, dan Desa Pangku, pada Sabtu 18 Maret 2023, sekitar pukul 08.00 WITA.
Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Ada Oknum Menko Yang Ingin Mengubah Konstitusi Negara
"Pemblokiran ini, dilakukan tepatnya di wilayah perbatasan antara Desa Pangku dan Tanampedagi yang jalannya memiliki kerusakan paling parah," kata perwakilan masyarakat, Tefan, dihubungi, Sabtu.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan bentuk protes dan kritik warga terhadap Pemda Parimo, yang hingga saat ini belum melakukan perbaikan jalan desa.
Baca Juga: Usai Dapat Dukungan Politik, Sandiaga Uno Mengaku Punya Kedekatan Dengan Partai PPP Gorontalo
Padahal, jalan desa adalah akses bagi masyarakat melakukan aktivitas jual beli hasil bumi, guna memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Di sisi lain, aksi ini juga dimaksudkan untuk memberikan ultimatum kepada para politisi, baik yang sudah menjabat sebagai Bupati, Gubernur, anggota legislative, dari DPRD hingga DPR RI, dan dinas terkait," tegasnya.
Baca Juga: Dapat Dukungan Politik PPP Gorontalo, Sandiaga Uno Akan Komunikasi Dengan Pimpinan Partainya
Tefan menyebut, masyarakat Desa Tanampedagi menyatakan sikap mosi tidak percaya, dan siap untuk memilih Golput pada perhelatan Pemilu 2024.
Alasan mendasar warga melakukan aksi protes tersebut, kata dia, adalah kekecewaan terhadap para pejebat yang sudah terpilih.