METRO SULTENG - Viral Kecerdasan buatan (AI) milik Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA yang menyebut mantan Presiden FInke 7 Joko Widodo tidak lulus kuliah di UGM menuai sorotan publik.
LISA menyebut Joko Widodo bukan alumni UGM. Jokowi sempat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, tetapi tidak lulus.
Menanggapi kecerdasan LISA itu, juru bicara UGM Dr. I Made Andi Arsana mengatakan pihak kampus telah mengetahui video viral tersebut.
Baca Juga: Viral AI Milik UGM Sebut Jokowi ‘Tidak Lulus’ Dari Kuliah
Ia membenarkan bahwa LISA merupakan karya UGM yang dikembangkan bersama Botika.
"LISA adalah bagian dari program UGM University Services yang dikembangkan Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM,” ujarnya.
Andi menjelaskan LISA tidak sama dengan AI komersial seperti ChatGPT atau Gemini. Basis datanya terbatas pada informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri.
Masih Soft Launching dan Tahap Belajar UGM telah melakukan soft launching dan membuka akses publik, namun kemampuan LISA masih dalam pengembangan melalui proses belajar.
Baca Juga: Korban Banjir di Negara Miskin Sri Lanka Dapat Santunan Rp542 Juta, di Indonesia Cuma Rp15 Juta
Menurut Andi, LISA mempelajari data melalui dua jalur: pertama dari informasi internal UGM, dan kedua dari internet bila informasi internal tidak mencukupi. Namun proses itu sangat bergantung pada ketepatan data yang diterimanya.
Andi menyebut respons LISA tentang status kelulusan Jokowi tidak akurat serta menunjukkan inkonsistensi.
“Informasi yang disampaikan LISA tidak akurat. UGM menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM seperti dinyatakan oleh Rektor,” katanya.
Inkonsistensi itu, lanjut Andi, justru menegaskan bahwa LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan seperti itu dan menunjukkan sistemnya masih dalam proses belajar untuk meningkatkan kemampuan dan akurasi.***