Sri Mulyani Sedih Lukisan Bunga di Rumahnya Raib Dijarah Massa Aksi, Nilainya Tak Bisa Ditukar Dengan Uang

photo author
- Rabu, 3 September 2025 | 14:21 WIB
Menkeu RI, Sri Mulyani angkat bicara setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum demonstrasi. (Instagram.com/@smindrawati)
Menkeu RI, Sri Mulyani angkat bicara setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum demonstrasi. (Instagram.com/@smindrawati)

METRO SULTENG- Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum demo di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Peristiwa itu terjadi di tengah gelombang unjuk rasa terhadap sejumlah pejabat negara di kawasan DKI Jakarta.

Meski menjadi korban langsung, Sri Mulyani menekankan aksi anarki tidak boleh dibenarkan dalam bentuk apa pun.

Ia meminta masyarakat untuk tidak mengikuti jejak oknum yang memanfaatkan situasi kerusuhan.

Baca Juga: Dokumen AS Bangun Kota Modern di Gaza Bocor, Libatkan Investor Dengan Dana Fantastis Rp1.600 Triliun dengan Nama Gaza Riviera

“Janganlah kita membiarkan amarah berubah menjadi tindakan merusak. Penjarahan tidak akan membawa kebaikan bagi siapa pun,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati pada Rabu, 3 September 2025.

Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani menuturkan momen ketika seorang pria terlihat membawa kabur barang dari rumahnya.

“Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan cat minyak Bunga di atas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya,” ungkap Sri Mulyani.

Ia menambahkan, lukisan yang dirampas oknum demo itu memiliki nilai emosional yang sangat dalam.

Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah simbol perenungan diri dan kenangan keluarga. Bagi saya, nilainya tak bisa digantikan dengan uang,” jelas Sri Mulyani.

Menkeu RI itu juga mengungkapkan, hilangnya lukisan tersebut mencerminkan rapuhnya rasa aman di masyarakat.

Baca Juga: Polda Sulsel Tangkap 11 Terduga Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar dan Pemprov Sulsel, Ada Mahasiswa Hingga Juru Parkir

“Lukisan itu raib, seperti lenyapnya rasa aman, kepastian hukum, dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia,” ungkap Sri Mulyani.

Tokoh kelahiran Bandar Lampung itu menilai, penjarahan yang dilakukan oknum demo lalu diviralkan di media sosial hanya memperburuk suasana.

“Liputan penjarahan dimuat dan diviralkan secara sensasional. Hilang hukum, hilang akal sehat, hilang peradaban,” tegas Sri Mulyani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: Promedia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X