Noel Sudah 'Diangkut' KPK, Publik Pertanyakan Nasib Bupati Buol

photo author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:10 WIB
Gedung Merah Putih KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. Foto insert: Eks Stafsus Menteri Ketenagakerjaan yang kini Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo. (Foto: Ist).
Gedung Merah Putih KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. Foto insert: Eks Stafsus Menteri Ketenagakerjaan yang kini Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo. (Foto: Ist).

METRO SULTENG – Jagat politik nasional diguncang usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, lewat operasi tangkap tangan (OTT).

Noel ditangkap di Jakarta pada Jumat malam (22/8/2025). Ia tercatat sebagai pejabat pertama di kabinet Prabowo–Gibran yang terjerat OTT KPK.

Di tengah sorotan kasus Noel, publik ikut menagih kejelasan soal dugaan keterlibatan Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo. Pasalnya, pada 23 Juli lalu, KPK telah menyita motor gede Harley Davidson milik sang bupati untuk kepentingan penyidikan.

Baca Juga: Komitmen Antikorupsi Bupati Buol Makin Diragukan, Lebih Pentingkan Hiburan daripada Undangan KPK

Bupati Buol diduga turut menikmati aliran dana hasil pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Ketenagakerjaan periode 2019–2024, saat dirinya masih menjabat stafsus menteri.

Kini, Noel bersama sejumlah pegawai Kemenaker sudah resmi ditahan untuk 20 hari ke depan. Sementara itu, desakan agar KPK juga menuntaskan perkara yang menyeret nama Bupati Buol semakin menguat.

Ketua HMI Cabang Buol, Arman A. Hala, menilai Risharyudi Triwibowo harus berani menghadapi proses hukum.

“Segera selesaikan kasus di KPK, hentikan sikap kontradiktif, dan buktikan integritas bukan hanya slogan,” tegasnya.

Baca Juga: Reaksi Sinis HMI Buol, Kritik Masalah Hukum Bupati Risharyudi Triwibowo di KPK

Arman juga menyindir langkah Pemkab Buol yang gencar melakukan Survei Penilaian Integritas (SPI). Menurutnya, integritas pemimpin tidak bisa diukur dari program semata, tetapi dari keberanian mempertanggungjawabkan perbuatan.

“Buol butuh pemimpin yang menghadapi hukum dengan kepala tegak, demi menjaga marwah daerah dan kepercayaan rakyat,” tambahnya.

Sorotan publik makin tajam setelah Risharyudi absen dalam rapat koordinasi KPK awal Agustus lalu.

Baca Juga: Bupati Buol Asyik Berjoget Jelang Pemeriksaan KPK, Padahal Mangaku Sakit

Saat itu, seluruh kepala daerah se-Sulteng hadir, termasuk Gubernur Anwar Hafid, untuk menandatangani pakta integritas antikorupsi.

Sang bupati beralasan sakit, namun di sisi lain ia tampak sehat mengikuti sejumlah agenda Pemkab Buol. Bahkan, videonya berjoget di arena balap motor sempat viral. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X