Korban ditemukan di kamar hotel dalam kondisi tidak memakai baju, hanya mengenakan celana boxer, dan tergeletak di bawah tempat tidur atau di lantai.
Selain itu, pihak ambulans memastikan korban sudah meninggal atau belum saat itu sehingga membawa SW ke rumah sakit untuk Cek EKG atau rekam jantung. Akhirnya pihak ambulance membawa korban ke RS Duta Indah Jakarta Utara.
"Sampai disana (RS) badan korban sudah membiru," kata pihak ambulans.
Kuasa hukum dari pemilik dan sopir ambulans, Subadria Nuka dan Stein Siahaan mengungkapkan bahwa ambulans dipesan oleh seorang wanita yang mengaku sebagai teman korban.
Pesanan dilakukan lewat pesan singkat, menyebutkan bahwa korban sedang sakit dan perlu segera dibawa ke rumah sakit. Saat tiba di hotel, kondisi korban sudah tidak bernyawa.
PONSEL KORBAN
Pihak keluarga menaruh kecurigaan. Sebab saat keluarga menerima kabar kematian, awalnya dari ponsel korban.
Istri SW, Selfianti, mengaku dihubungi oleh seorang wanita dari ponsel Realme milik korban. Lalu disusul oleh pria bertopi tak dikenal yang menggunakan iPhone korban.
“Situr punya tiga ponsel dan dua HP pakai kode keamanan. Hanya dia (korban) yang tahu,” ujar Selfianti.
Akses ilegal ke ponsel korban menjadi tanda tanya besar bagi keluarga, yang menduga kematian korban patut diselidiki secara lengkap.
Keluarga berharap penyebab kematian SW segera terungkap. Terutama pemeriksaan terhadap saksi V harus didalami dengan valid polisi. Besar harapan Pihak keluarga mendesak agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan. (*)