METRO SULTENG-Insiden kecelakaan terbesar di udara terjadi sepanjang sejarah Amerika, tabrakan antara pesawat jet American Airlines dan helikopter militer AS di dekat Washington DC menewaskan seluruh 67 orang di kedua pesawat.
Detik-detik tabrakan
Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.00 ketika pesawat penumpang tersebut sedang dalam proses pendaratan di Bandara Nasional Reagan dari Wichita, Kansas. Pesawat yang dioperasikan maskapai regional PSA Airlines sebagai American Eagle penerbangan 5342 itu membawa 60 penumpang dan empat awak, lalu bertabrakan dengan helikopter militer AS yang mengangkut tiga tentara. Kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac.
"Ini adalah malam yang kelam dan menyakitkan bagi ibu kota kita dan sejarah bangsa kita, sebuah tragedi yang memilukan," kata Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis. "Sebagai satu bangsa, kita berduka atas setiap nyawa berharga yang tiba-tiba diambil dari kita."
Menurut Sean Duffy, Menteri Transportasi yang baru dilantik sehari sebelum kecelakaan, ini merupakan kecelakaan fatal pertama penerbangan komersial di AS sejak 2009. Ia menambahkan bahwa ia yakin insiden ini "bisa dicegah".
Baca Juga: Perbedaan Al Buatan Cina DeepSeek dan AI Buatan Amerika OpenAI, Dari Keunggulannya Hingga Harga
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyatakan helikopter yang terlibat dalam kecelakaan tersebut membawa awak yang "cukup berpengalaman" dari Fort Belvoir, Virginia, yang sedang melakukan "evaluasi malam tahunan yang diwajibkan".
"Mereka menggunakan kacamata penglihatan malam," kata Hegseth, seraya menambahkan tim investigasi telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan untuk menentukan apakah pesawat berada di jalur penerbangan yang benar dengan ketinggian yang sesuai pada saat kejadian.
"Ini adalah tragedi, kehilangan nyawa yang mengerikan," ujarnya.
Presiden Amerika Trump.Salahkan Mantan Presiden Biden
Trump, yang baru dilantik sebagai presiden minggu lalu, bergantian antara menghibur rakyat dan memanfaatkan kecelakaan ini untuk kepentingan politik. Dalam konferensi persnya, ia menyalahkan perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan Joe Biden terkait perekrutan pengendali lalu lintas udara sebagai faktor penyebab kecelakaan.
"Kita memiliki standar tertinggi yang pernah ada, lalu mereka mengubahnya kembali—itulah Biden," kata Trump, mengisyaratkan bahwa perubahan tersebut terkait dengan program keberagaman yang berencana ia hapuskan.
Ketika diminta bukti, Trump menolak memberikan data konkret, hanya mengatakan bahwa kesimpulan tersebut "masuk akal".
Penyelidikan awal dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menemukan bahwa staf menara kontrol Bandara Nasional Reagan pada Rabu malam "tidak dalam jumlah normal untuk waktu dan volume lalu lintas udara", menurut laporan The New York Times.
Baca Juga: Prabowo Minta TNI dan Polri Harus Selalu Mawas Diri dan Koreksi Diri