Pemprov Dorong Penyelesaian Klaim Lahan Sebagian Masyarakat terhadap PT ANA

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 14:26 WIB
Dua orang pekerja PT ANA saat berada di kebun sawit.(foto: ist)
Dua orang pekerja PT ANA saat berada di kebun sawit.(foto: ist)
METRO SULTENG - Mediasi yang dilakukan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, terkait sengketa lahan sawit di Kabupaten Morowali Utara, sudah terlaksana.
 
 
Sebanyak dua kali pertemuan telah digelar bertempat di Morowali Utara. Bahkan, pemda sudah turun ke lapangan, meninjau langsung lahan yang menjadi polemik dan sengketa tersebut.
 
"Tim yang dibentuk Pemprov Sulteng, sudah ke Morowali Utara pada 22-24 Agustus 2022. Selain pertemuan, kami sudah meninjau lokasi,"ujar Ridha Saleh, Tenaga Ahli Gubernur Sulteng bidang Kemasyarakatan dan HAM, kepada media ini di Palu.
 
 
Menurut Ridha, pemda telah mengupayakan agar polemik lahan antara masyarakat (petani) dengan PT Agro Nusa Abadi (PT ANA) menemukan solusi. Di satu sisi hak-hak masyarakat ditunaikan, tapi disisi lain investasi tidak terganggu.
 
"Sudah ada 3 poin penting. Tapi sifatnya bukan keputusan atau kesepakatan antara pemda dengan PT ANA. Akan tetapi, 3 poin ini merupakan upaya pemda guna menindaklanjuti masalah yang terjadi di masyarakat,"kata Ridha.
 
 
Tiga poin yang dimaksud Ridha yakni:
1. Melepaskan 1.000 hektar lahan petani;
2. Meminta kepala desa untuk memvalidasi dan memverifikasi kembali lahan-lahan tersebut; dan
3. Meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) memberikan pendampingan yang sesuai dengan SOP dan juknis.
 
Tiga poin tersebut untuk ditindaklanjuti. Dan ini sebagai langkah konkrit pemda dalam menyelesaikan konflik atau sengketa lahan yang sudah berlangsung lama.
 
 
Disinggung saat pertemuan di Morowali Utara, siapa saja yang hadir, Ridha menyebutkan, ada lima desa yang hadir. Antara lain Desa Bungintimbe, Desa Bunta, Desa Malino, Desa Towara dan Desa Tompira. Perwakilan petani yang didampingi oleh FRAS Sulteng selaku pendamping, juga hadir.
 
"Pihak-pihak terkait semua dihadirkan. Jadi, pertemuannya waktu itu memang lengkap yang hadir,"ujarnya.
 
 
Dirinya berharap, kiranya polemik dan sengketa lahan sawit di Morowali Utara segera ada titik terangnya. Supaya masalah ini tidak berkepanjangan.
 
PT ANA SAYANGKAN OPINI
DAN TUDUHAN NEGATIF
 
Doddy Adisatya selaku Community Development Officer (CDO) PT ANA yang dihubungi terkait polemik lahan yang menimpa perusahaannya, menyayangkan bila ada opini negatif ataupun tuduhan-tuduhan yang dapat mengganggu proses yang tengah berjalan. 
 
Menurutnya, sebagai perusahaan yang beroperasi di tengah masyarakat dan pemerintah, PT ANA ingin hidup harmonis dan dapat memberi kontribusi positif. 
 
 
PT ANA patuh dan tunduk pada aturan dan ketentuan hukum yang memang menjadi pedoman dalam mengatur kehidupan bersama. Karena itu, PT ANA sangat serius dalam mengurus serta memproses semua perizinan yang harus dimiliki perusahaan. Termasuk mengurus Hak Guna Usaha atau HGU. Tahap dan proses pengurusan HGU, saat ini masih terus dilakukan PT ANA.
 
Kata Doddy, salah satu tahap penerbitan HGU adalah, tidak adanya pihak lain yang mengklaim lahan yang dimohonkan HGU-nya oleh perusahaan. PT ANA berusaha agar setiap perbedaan pandangan bisa cepat dicarikan titik temu sebaik-baiknya.
 
 
Dan terkait klaim dari sebagian masyarakat Kecamatan Petasia Timur di Morowali Utara, tim terpadu yang dibentuk Pemprov Sulteng sudah melakukan kunjungan lapangan dan mengumpulkan informasi ke PT ANA dalam rangka penyelesaian sengketa.
 
Tim Pemprov ke Morowali Utara pada tanggal 22-23 Agustus 2022. Meskipun demikian, sampai hari ini ujar Doddy, PT ANA belum mendapat informasi resmi mengenai rekomendasi penyelesaian sengketa tersebut. 
 
"PT ANA aktif menjalin komunikasi dan koordinasi, baik dengan masyarakat, pemerintah dari tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi," kata Doddy.
 
Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa PT ANA sangat serius mematuhi ketentuan hukum. PT ANA juga serius mewujudkan visi misi perusahaan yang ingin masyarakat merasakan manfaat dan dampak positif kehadiran PT ANA.
 
 
Doddy juga mengungkapkan, sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pihaknya optimistis bahwa potensi dan keunggulan yang terkandung dalam komoditas kelapa sawit, dapat memberi kontribusi bagi kemajuan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 
 
Sesuai visi dan misinya, PT ANA berkomitmen untuk sejahtera bersama bangsa. PT ANA ingin kehadirannya di Morowali Utara, bisa memberi manfaat dan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 
 
 
"Visi dan misi ini diwujudkan melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) yang menjadi bagian penting dalam operasional PT ANA. Sedikit contoh nyata dampak positif kehadiran kami, adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja lokal sebesar 90 persen,"tandas Doddy. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X