METRO SULTENG- Terdapat 23 Desa di Lembah Bada dan Napu Kabupaten Poso, Sulteng, yang masuk ke dalam wilayah penanganan penyakit endemik deman keong atau Schistosomiasis.
Luas wilayah penanganan tersebut menyulitkan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dalam mengendalikan penyakit Schitosomiasis ini. Selain itu Bupati Poso dr. Verna Inkriwang juga mengakui bahwa adanya keterbatasan anggaran sehingga dalam mengendalikan penyakit endemik itu dibutuhkan kordinasi lintas instansi dan lembaga.
Baca Juga: Penyakit Demam Keong Landa Sulteng, 256 Orang Telah Terpapar, Ini Pemicunya
"Pemkab Poso tidak bisa menangani sendiri, memberantas hewan pembawa penyakit tersebut dibutuhkan kordinasi lintas intansi maupun lembaga," ujar Verna belum lama ini, Sabtu (18/2/2023).
Faktor ini di pengaruhi karena keterbatasan anggaran. Selain itu Verna juga mengunkapkan, wilayah penanganan penyakit endemik ini sangat luas meliputi 23 Desa yang sebagian masuk dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu.
Olehnya, ia berharap adanya penguatan kordinasi di intansi dan lembaga dengan bersama-sama dalam memberantas hewan pembawa penyakit tersebut.
Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemprov Sulteng, Jumriani Yunus, terus berkordinasi dengan pihak Kemenkes dan WHO khsusunya dalam ketersediaan obat-obatan.
Selain berkordinasi dengan berbagai pihak, ia juga mengungkapkan, bahwa Pemprov Sulteng terus menberikan himbauan kepada masyarakat, khususnya diwilayah beresiko agar selalu menerapkan pola hidup sehat guna terhindar dari penyakit tersebut.
Baca Juga: Ferdy Sambo Pernah Tangani 5 Kasus Besar Sebelum Divonis Mati, Netizen Malah Tanya Kasus KM 50
"Himbauan seperti menggunakan sepatu dan pelindung diri lainnya jika beraktivitas di daerah lembab dan basah," tuturnya.***