Bahaya Minum dari Botol Plastik Kemasan, Ini Hasil Penelitiannya

photo author
- Rabu, 15 Februari 2023 | 05:15 WIB

METRO SULTENG--Peneliti menyatakan orang yang minum dari botol plastik disebut dapat menelan dosis mikroplastik yang tidak sehat alias partikel plastik kecil berukuran kurang dari lima milimeter.

Partikel-partikel tersebut tidak terurai dengan mudah dan akan menumpuk seiring waktu di tubuh, menurut sebuah proses yang disebut bioakumulasi.

Baca Juga: Ternyata! Mengunyah Makanan Perlahan Bantu Cegah Diabetes, Penyakit Jantung dan Kesehatan Pencernaan

Meskipun belum ada bukti yang jelas antara mikroplastik dan penyakit serius, para peneliti semakin mengkhawatirkan efek jangka panjangnya.

Seperti dilansir dari laman Hindustan Times, kekhawatiran ini dikarenakan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, beberapa di antaranya telah dikaitkan dengan penyakit serius.

Kehadiran mikroplastik dalam feses manusia menunjukkan bahwa manusia terpapar mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, mikroplastik telah masuk ke dalam rantai makanan dan menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pangan.

Baca Juga: Ngeri! Cuplikan Film Animasi The Simpsons Prediksikan Hujan Asam Buat Meleleh Kulit Manusia dan Benda Lainya

Studi yang memeriksa mikroplastik dalam air kemasan telah melaporkan sebagian besar ukuran partikel kurang dari satu milimeter yang dilepaskan dari badan botol, leher botol, dan tutupnya.

Warna partikel yang berasal dari bahan botol itu sendiri transparan, sedangkan dari tutupnya berwarna biru atau hijau. Polimer plastik yang terdeteksi paling tinggi adalah polyethylene terephthalate (PET) yang digunakan untuk pembuatan bahan botol dan tutup.

Studi juga memberikan bukti bahwa mikroplastik dalam air kemasan disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan fisik selama pengangkutan, guncangan botol, dan injeksi air bertekanan tinggi ke dalam botol di pabrik produksi.

Baca Juga: Gejala Asam Urat, Bisa Disebabkan Konsumsi Jenis Makanan Ini, Resiko Yang Bisa Dialami Pada Tubuh

Selain itu, dampak termal selama penyimpanan juga dinilai memperburuk proses fragmentasi. Botol air PET yang dapat digunakan kembali memiliki partikel mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan botol PET sekali pakai.

Sering membuka dan menutup botol juga menyebabkan lebih banyak partikel yang terbentuk akibat gesekan. Pertanyaan kritisnya masih belum terjawab: sejauh mana partikel mikroplastik yang ditemukan dalam air kemasan mengancam kesehatan manusia?

Para peneliti telah mengembangkan sejumlah hipotesis tentang bahaya fisik dan kimia. Tidak ada penelitian yang dipublikasikan secara langsung dalam mempelajari dampak partikel plastik pada manusia.

Satu-satunya penelitian yang ada bergantung pada tes laboratorium yang memaparkan sel atau jaringan manusia ke mikroplastik atau yang menggunakan hewan pengerat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X