METRO SULTENG-Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap 9 Maret yang hari ini jatuh pada Kamis ke-2 bulan Maret 2023.
Peringatan undang-undang terus mengingatkan kita bahwa 'merokok berbahaya bagi kesehatan', tetapi pada hari Ginjal Sedunia ini, mari kita lihat bagaimana merokok mempengaruhi ginjal seseorang.
Dilansir laman NDTV, merokok berbahaya bagi ginjal karena merokok memperlambat aliran darah ke organ-organ penting, termasuk ginjal, yang memengaruhi kemampuannya menyaring darah.
Jika seseorang memiliki risiko penyakit ginjal atau sudah memiliki penyakit ginjal, itu merupakan kombinasi yang lebih berbahaya.
Baca Juga: Awas, Kurang Minum Ari Putih Bisa Percepat Penuaan Dini dan Picu Beragam Penyakit Ini
Banyak studi penelitian telah menunjukkan korelasi yang kuat antara merokok pada pasien dan memburuknya kondisi kesehatan terkait ginjal seperti penyakit ginjal kronis (CKD), penyakit ginjal polikistik, dan transplantasi pasca ginjal.
CKD khususnya merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang berkembang, dengan perkiraan prevalensi global 8-16%.
Beberapa ahli medis di seluruh negeri meningkatkan kesadaran, mendesak orang-orang yang berisiko terkena penyakit ginjal, atau hidup dengan kondisi ginjal yang sudah ada, untuk menghindari konsumsi tembakau atau merokok sebelum terlambat.
Merokok memiliki banyak efek pada tubuh. Ini dapat mengganggu pengobatan tertentu, terutama yang diminum untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Jika tekanan darah tidak dikontrol dengan baik, ini bisa menjadi penyebab utama penyakit ginjal, menambah masalah.
Baca Juga: Cara Mencegah Diabetes: Ini Dia 10 Cara Mengurangi Risikonya
Semua bahaya kesehatan tersebut adalah alasan untuk berhenti merokok. Tetapi berhenti merokok bisa tampak seperti tugas yang mustahil, dan berkonsultasi dengan psikiater membantu dalam hal ini, karena kecanduan nikotin bersifat fisik dan mental.
Karena nikotin dalam tembakau yang menyebabkan kecanduan, ketika konsumsi nikotin berhenti saat berhenti merokok, tubuh menjadi tidak nyaman dan menginginkan lebih, menyebabkan gejala putus zat.
Banyak psikiater meresepkan terapi penggantian nikotin (NRT) untuk membantu orang berhenti merokok.
Tujuan akhir dari NRT adalah untuk terus menurunkan dosis nikotin hingga pasien dapat berhenti total.
