METRO SULTENG-Isu penculikan anak belakang ini menyita perhatian publik, terutama bagi masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sementara belum lama ini beredar sebuah video yang diduga pelaku penculikan anak di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Dalam video itu terlihat warga berhasil membekuk pelaku tersebut.
Baca Juga: PB PMII Mendesak DPR-RI Untuk Mengusut Akar Kerusuhan Di PT. GNI
Bahkan informasi terkait penculikan anak juga marak beredar di media sosial yang mengakibatkan keresahan masyarakat.
Menyikapi hal ini, Pengurus Koordinasi Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) meminta agar pihak Kepolisian segera menindaklanjuti keresahan masyarakat dan melakukan operasi khusus.
"Seharusnya pihak Kepolisian segera menindaklanjuti hal tersebut. Kami meminta Kepolisian untuk mengejar pelaku penculikan dan melakukan operasi khusus. Karena ini sudah sangat membahayakan anak-anak kita, khususnya anak di bawah umur," ujar Ketua Eksternal PKC Sulteng, Fandy Alang, Sabtu (21/1/2023).
Disisi lain, katanya Dinas terkait juga harus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pihak sekolah terkait maraknya isu penculikan anak.
Baca Juga: Lewat Konkoorcab, Gubernur Sulteng Harap PMII Terus Rawat Perbedaan
"Dinas terkait perlu sosialisasi dan koordinasi ke sekolah agar orang tua dan guru bisa lebih waspada dan berhati-hati-hati dan memberikan edukasi kepada anak-anak terkait modus-modus yang dipakai oleh para pelaku penculikan," ungkapnya.
Sementara itu, Fandy Alang menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak. Apalagi terkait sesuatu pemberian dari orang asing.
"Sebab anak-anak lebih mudah tergiur sesuatu yang mereka sukai seperti boneka, permen, hingga hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penting bagi bapak ibu untuk melatih anak agar tidak mudah tergiur dengan sesuatu yang ditawarkan orang asing," jelasnya.
Aktivis Parimo ini juga menyampaikan perlu adanya edukasi terkait kewaspadaan terhadap anak, untuk memahami seseorang yang harus dipercayai.