METRO SULTENG-Direktur FBI Chris Wray meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional pada TikTok.
Ia memperingatkan bahwa kontrol aplikasi berbagi video populer ada di tangan pemerintah China.
Baca Juga: 6 Terduga Terorisme Kelompok JAD Ditangkap Di Jabar Terkait Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar
Wray mengatakan FBI khawatir bahwa China memiliki kemampuan untuk mengontrol algoritme rekomendasi aplikasi, yang memungkinkan mereka memanipulasi konten, dan jika mereka mau bisa menggunakannya untuk mempengaruhi operasi.
Dia juga menegaskan bahwa China dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mengumpulkan data penggunanya yang dapat digunakan untuk operasi spionase tradisional.
"Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita, dan yang memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat, harus menjadi perhatian kita, "kata Wray, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu, (21/12/2022).
Kekhawatiran itu serupa dengan yang dia kemukakan selama penampilan kongres bulan lalu ketika masalah itu muncul. Dan masalah keamanan TikTok disuarakan selama dialog yang sedang berlangsung di Washington tentang aplikasi tersebut.
Pengaruh China atas TikTok menjadi sorotan sejak pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2020 mengancam memblokir aplikasi tersebut dan memaksa ByteDance menjual TikTok ke perusahaan Amerika Serikat.
Saat ini, ByteDance dan perwakilan pemerintah AS masih membicarakan potensi solusi lain atas kecemasan tentang keamanan AS.
Baca Juga: DB Lubis Diduga Beli Tanah Pakai Uang TTG, Heri Soumena: Kasus Ini Kategori Pencucian Uang
TikTok dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing. Namun, dalam pernyataannya TikTok menegaskan bahwa ByteDance adalah perusahaan privat dan TikTok Inc. yang dimiliki mereka tunduk terhadap hukum Amerika Serikat.