METRO SULTENG - Ribut-ribut soal rekaman suara yang membahas Izin Usaha Pertambangan (IUP) back date, sepertinya bakal berujung di kantor polisi. Sebab, rekaman percakapan antara mantan Kadis ESDM Sulteng (alm) Haris Kariming dan TA Gubernur Ronny Tanusaputra, telah beredar luas.
Bahkan, masalah ini jor-joran diumbar di media sosial oleh beberapa orang. Dan terkait masalah ini, pihak Ronny Tanusaputra merasa paling dirugikan. Ronny telah berencana akan melapor ke polisi.
Baca Juga: Rekaman Suara IUP Back Date Beredar, Mahfud: Itu Bentuk Koordinasi, Bukan Kepentingan Pribadi
"Menunggu waktu klien kami. Dia langsung yang akan melapor ke polisi,"kata Mahfud Masuara, selaku kuasa hukum Ronny Tanusaputra, Senin siang (3/10/2022).
Kliennya akan melaporkan pelanggaran Undang-Undang Informasi Teknologi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Disebut-sebut dua orang yang akan dilaporkan ke polisi. Satu pria, satunya lagi wanita. Yakni inisial IL dan HH.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pandemi Sudah Mereda dan Akan Berakhir, Namun Situasi Ekonomi Masih Sulit
"Rencananya (dua orang) itu akan dilapor ke polisi. Tapi masih menunggu perkembangan dari klien kami,"ujar Mahfud menambahkan.
Baca Juga: NASDEM Resmi Usung Anies Bakal Calon Presiden 2024
Terkait pelaporan ke polisi, Mahfud menyatakan, karena delik aduannya UU ITE, maka kliennya langsung yang datang melapor. Tidak bisa diwakili oleh siapa pun.
"Harus yang bersangkutan langsung yang melapor dengan membawa serta bukti-bukti keterlibatan terlapor,"jelas Mahfud.
Baca Juga: Negara Penghasil Nikel Terbesar Dunia, Indonesia Nomor Satu! Pusatnya di Sulawesi dan Maluku
Sekadar diketahui, rekaman percakapan suara tersebut membahas IUP back date di wilayah Sulteng yang akan diterbitkan dan dikelola oleh Perusda Sulteng. Ronny Tanusaputra saling bertelepon dengan (alm) Haris Kariming yang waktu itu menjabat Kadis ESDM Sulteng.
Baca Juga: KPN Talaga Sulawesi Tengah, Kemungkinan Terkendala pada Standarisasi dan Efisiensi
Entah kenapa, rekaman yang sifatnya pribadi ini beredar dan bikin heboh jagat medsos dua hari terakhir. Dari rekaman suara tersebut, oleh beberapa orang menduga ada kepentingan terselubung. Namun, pihak Ronny Tanusaputra membantahnya. ***