Apabila ingin dinyatakan lulus, dapat dibantu dengan menyerahkan sejumlah uang, selain uang resmi yang dibayarkan sesuai mekanisme yang ditentukan pihak universitas," katanya.
Besaran nominal yang disepakati bervariasi, berada pada kisaran Rp100 juta hingga Rp350 juta untuk setiap orang tua calon mahasiswa baru.
Kemudian dalam penagihannya, Karomani diduga memerintahkan Mualimin selaku dosen mengumpulkan uang dari para orang tua yang ingin anaknya diluluskan.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Akhirnya Bangun Jembatan Pacongkang di Soppeng Setelah Puluhan Tahun Tak Diganti
Salah satu yang memberikan uang adalah Andi Desfiandi.
Dia diduga menghubungi Karomani untuk bertemu langsung menyerahkan uang karena anggota keluarganya dinyatakan lulus Simanila.
Sumber Diduga Maba Fakultas Kedokteran
Ditempat terpisah, berdasarkan sumber-sumber resmi yang namanya tak ingin disebut bahwa, suap Rektor Unila diterima dari Calon Mahasiswa (Maba) Fakultas Kedokteran Unila jalur mandiri.
Masih menurut sumber, bahwa untuk mendapat kursi Maba Kedokteran Jalur Mandiri Unila, para orang tua dimintai uang sebesar Rp 100 hingga Rp 350 juta. Bahkan ada orang tua Maba yang berani memberi Rp 500 juta.
Baca Juga: Kode Nyapres dari Ganjar Pranowo. Apa itu?
Jual beli kursi Maba Fakultas Kedokteran Unila ini, sambung sumber, bukan lagi rahasia umum. Sudah menjadi isu dikalangan orang tua Maba yang judulnya sumbangan Maba. Hanya saja, jika sumbangan itu diperuntukan untuk membangun fasilitas kampus maka tidak jadi masalah. Yang jadi soal karena sumbangan itu untuk kepentingan pribadi Rektor dan beberapa pejabat kampus lainnya.***