METRO SULTENG-Tuntutan jaksa kepada terdakwa Richard Eliezer atas kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua dinilai tidak memenuhi rasa keadilan.
Salah satu terdakwa Richard Eliezer dituntut 12 tahun penjara dalam kasus tersebut. Tuntutan jaksa ini berdasarkan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca Juga: Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara Atas Kasus Pembunuhan Berencana Ke Brigadir Yosua
Akan tetapi, tuntutan ini menurut pihak Yosua tidak memenuhi rasa keadilan. Seharusnya menurut pengacara Yosua, Kamaruddin Simanjuntak Bharada E dituntut kurang dari 5 tahun penjara.
Menurut Kamaruddin, Bharada E saat itu tidak punya power untuk menolak perintah Jendral, sehingga dinilai tuntutan jaksa terlalu.
Baca Juga: Kamaruddin Menilai Permintaan Maaf Ferdy Sambo Dan Putri Candrawathi Hanya Skenario, Benarkah?
"Ini tuntutan yang tidak memenuhi rasa keadilan. Kenapa? Bharada Richard Eliezer itu pangkat terendah diperintah oleh pangkat tertinggi di propam, yakni Kadiv Propam," ujarnya dilansir Kamis, (19/1/2023).
Kamaruddin menyebutkan pihak keluarga Yosua juga sudah memaafkan Eliezer di kasus tersebut. harusnya tuntutan dia itu di bawah 5 tahun, misalnya dua atau 3 tahun.
Baca Juga: Kesaksian Art Ferdy Sambo Berubah-Ubah, Majelis Hakim Ungkap Susi Bakal Terancam Pidana
Bahkan pihak Yosua juga menyesali atas tuntutan itu. Padahal, kata Kamaruddin kedua belah pihak sudah saling memaafkan.
"Keluarga yang jelas menyesali tuntutan itu tidak setuju, terlalu tinggi karena Bharada E dan keluarga Yosua sudah saya pertemuan perdamaikan tanggal 26 Desember 2022 yang lalu dan mereka sudah saling memaafkan dan mengampuni," jelasnya.
Baca Juga: Sidang Sambo Cs, Ferdy Sambo Menghadap Pimpinan: Kamu Nembak Ngga Mbo?
Sementara Kamaruddin juga menyoroti tuntutan terdakwa lain yakni Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Kamaruddin menyayangkan jaksa hanya menuntut 8 tahun ketiga terdakwa tersebut. Seharusnya kata dia dituntut minimal 20 tahun penjara.