METRO SULTENG- Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mendalami kasus pengedit data Wikipedia Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Fadil Imran, yang memuat data bahwa perwira tinggi polisi ini menerima suap dari Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J.
Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polsii Dedi Prasetyo, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan, mereka pasti menyelidiki dan mendalami terlebih dahulu hal itu, oleh Siber Polri. "Ya didalami oleh Siber dulu," kata dia.
Ia belum memastikan apakah Polri bakal mengambil langkah hukum terkait editan tulisan data profil Imran di Wikipedia itu.
Baca Juga: Profil Bharada E, Pelaku Penembak Brigadir J, Jejaknya di Pelopor Brimob
Baca Juga: Kopda Muslimin Otak Pembunuhan Istrinya di Semarang Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Berdasarkan informasi yang diperoleh, data profil Wikipedia Imran yang diedit itu terpantau pada 22 Juli.
Pada bagian profil riwayat kasus yang pernah ditangani Imran juga diedit dengan tulisan: Tidak menangkap dan menahan Ferdy Sambo, otak pembunuhan berencana Brigadir J (2022).
Imran menjadi sorotan publik setelah videonya berpelukan dengan Sambo tersebar luas, beberapa hari setelah insiden baku tembak ajudan terjadi.
Diketahui saat ini Polda Metro Jaya tengah menangani kasus polisi tembak polisi di rumah Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, pada Jumat lalu (8/7/2022). Kasus itu saat ini ditangani Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Hingga kini kasus penyidikan kematian Brigadir J masih terus dilakukan. Terakhir jenazah korban akan dilakukan autopsi ulang yang digelar di Jambi.
Baca Juga: Bungku Utara Dilanda Banjir, Rendam Tiga Desa dan Ratusan Hektar Sawah
Baca Juga: Pengacara Istri Ferdy Sambo Sebut Brihadir J Tak Layak Dimakamkan Secara Kedinasan, Ini Alasannya
Baca Juga: Terasa Aneh, Ruben Onsu Alami Penyakit Langka di Dunia
Sebelumnya, Brigadir J yang bernama lengkap Nofryansyah Yoshua Hutabarat tewas dengan luka tembakan di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Banyak kejanggalan dalam kasus tersebut hingga menjadi sorotan publik.