METRO SULTENG-M Yakub H Lamasiri Kepala Desa Buton, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Sulteng, membantah penggunaan dugaan penggunaan ijazah palsu yang digunakan untuk menjadi kepala desa.
Menurutnya, ijazah yang ia dapatkan itu sudah melalui tahapan-tahapan seperti ujian, dan hal itu didalam ijazah tersebut tidak ada kebohongan, dan keaslian ijazab yang diunakan sangat yakin dengan keasliannya.
"Kalau memang saya dilapor, saya menunggu panggilan, saya juga punya dokumen, dan saya bisa simpulkan ijazah yang saya gunakan tidak palsu," ujar Kades Buton membantah dugaan adanya ijazab palsu yang ia gunakan, Selasa 19 Juli 2022.
Baca Juga: Kades Buton di Morowali Dipolisikan Terkait Dugaan Pakai Ijazah Palsu
Baca Juga: Doa Iwan Fals untuk Polwan Cantik AKP Rita Yuliana Tahun 2021 Silam Diijabah, Dia Kini Terkenal
Baca Juga: Cegah PMK Pada Hewan Ternak, Polda Sulteng Perkuat Pemeriksaan Pintu Perbatasan
Kades Defenitif Desa Buton ini juga membeberkan bahwa, keyakinan keaslian dari ijazanya itu juga didukung oleh keikut sertaannya dia menjalani ujian ,bukan diwakili oleh orang lain, atau ijazah yang dibeli.
"Jangan mi ke saya kalau mau periksa kebenaran ijazah itu, ke SKB saja atau ke Dinas Pendidikan, saya sebagai siswa ikut kegiatan ujian, sebelum saya dilantik saya sudah konfirmasi ke Kepala SKB dan Dinas Pendidikan, dan Kepala SKB itu siap mempertanggungjawabkan karena hal itu tidak ada rekayasa didalamnya, nah ini keterangan yang saya dapat," terangnya.
Sebenarnya laporan itu, kata Kades hanya faktor politik, sehingga hal ini dibesar-besarkan seakan-akan Kades menggunakan ijazah palsu.
Baca Juga: Polsek Batui Amankan Puluhan Butir Obat Yang Diduga Jenis THD
Baca Juga: Jalan Trans Sulawesi Desa Hunduhon Luwuk Timur Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
"Dan hal ini saya sudah sampaikan, kalau ada yang memang palsu tanyakan saja ke dinas".
"Hal ini pun sudah pernah kita perlihatkan juga secara online dan dalam hal itu tidak ada yang palsu," tuturnya.
"Apa yang dituduhkan bahwa telah menggunakan ijazah palsu itu tidak benar, dan dirinya akan menempuh jalur hukum jika hal tersebut tidak terbukti ijazah palsu".