hukum-kriminal

Modus Wamenaker Immanuel Peras Perusahaan Saat Kunker, Minta Uang Miliaran Rupiah, Jika Tak Dipenuhi Berita Kasus Perusahaan Akan di Viralkan

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:17 WIB
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer. (Instagram.com/@immanuelebenezer)

METRO SULTENG - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penangkapan tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto pun membenarkan adanya OTT tersebut.

"Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3," ujar Fitroh kepada wartawan pada Kamis 21 Agustus 2025.

Baca Juga: Menteri Bahlil Datang ke Palu, DPN Sulteng: Tolong Dengarkan Aspirasi Penambang Rakyat Poboya

Noel ditangkap tim KPK pada Rabu malam (20/8). Namun, lembaga antirasuah itu belum merinci berapa perusahaan yang menjadi korban pemerasan, maupun jumlah pihak lain yang turut diamankan dalam operasi senyap tersebut.

Sesuai aturan, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menetapkan status hukum dari pihak-pihak yang ditangkap.

Untuk diketahui, pengurusan sertifikasi K3 biasanya dilakukan oleh industri dengan cara mengajukan izin resmi ke Kementerian Ketenagakerjaan.

Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat penting dalam memastikan standar keselamatan kerja di perusahaan.

Baca Juga: Wamenaker Immanuel Ditangkap KPK, Pejabat RI yang Kini Merangkap Komisaris PT Pupuk Indonesia

Lebih lanjut, Fitroh menegaskan dugaan praktik pemerasan yang dilakukan Noel berbeda dengan kasus lain yang juga tengah diselidiki KPK di lingkungan Kemenaker, yakni perkara pemerasan terkait Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).

Kasus ini menjadi sorotan publik lantaran menyangkut pejabat setingkat wakil menteri.

Jika terbukti, OTT ini menambah panjang daftar kasus dugaan korupsi yang mencoreng institusi pemerintah, khususnya di sektor ketenagakerjaan.

Informasi yang diterima media ini dari sejumlah narasumber resmi yang tak disebutkan namanya menyebutkan, bahwa pemerasan yang dilakukan oleh Immanuel dilakukan setiap dia melakukan kunjungan kerja ke perusahaan-perusahaan disejunlaj daerah di Indonesia.

Baca Juga: Ekonomi Lesu, Omzet Pedagang di Lingkar Industri Tambang Nikel di Morowali Utara Menurun Drastis

Tak tanggung-tanggung, Immanuel berani meminta uang ke perusahaan sampai miliaran rupaih, jika tidak dipenuhi ia akan mempublikasinya masalah perusahaan di media memviralkannya sampai menghentikan operasional perusahaan.***

Tags

Terkini