hukum-kriminal

Pasca PHO Kualitas Proyek Rp78 M di Sigi Disorot, PPK Akui Bouldernya Hanya Pakai Batu Lokal

Selasa, 29 Juli 2025 | 15:14 WIB
Kualitas item pekerjaan panahan tanggul di Desa Bangga, Sigi, diragukan warga. Sebab batu bouldernya hanya gunakan batu lokal. ( )

METRO SULTENG - Pekerjaan proyek River Improvement and Sedimen Control Sabo Dam I, IK dan III di Sungai Desa Bangga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terus menjadi perhatian. Terutama saat ketahuan pembangunan tanggulnya tidak menggunakan material berstandar.

Perusahaan yang mengerjakan PT Arafah Alam Sejahtera. Perusahaan ini asal Padang, Sumatera Barat. Beberapa hari lalu, pekerjaan berpagu Rp78,8 miliar ini baru saja dilakukan PHO (penyerahan).

Data yang dihimpun tim media, pembangunan tanggul di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan yang menjadi bagian proyek ini, material batu bouldernya tidak disuplai dari Loli, Kota Palu. Pelaksana proyek hanya menggunakan batu lokal setempat sebagai batu bouldernya.

Baca Juga: Proyek Rp78 M di Sigi, Penggunaan Materialnya Diduga Tak Sesuai

Penggunaan batu boulder (batu ukuran 25 cm hingga 60 cm ke atas) dengan memanfaatkan batu lokal sebagai penahan tanggul, disoroti warga setempat. Warga meragukan kualitasnya. Beda halnya jika menggunakan batu boulder dari Loli, maka kualitasnya bisa dijamin akan tahan lama.

Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) proyek tersebut, Kusyanto, tidak membantah bahwa tanggul penahan banjir di Desa Bangga hanya menggunakan batu lokal. Tidak menggunakan batu boulder dari Loli, Kota Palu.

"Iya, memang batu itu bukan dari Loli. Batu itu adalah batu setempat yang ada di Sungai Bangga dan disusun kembali," kata Kus - sapaan akrab PPK proyek tersebut dikonfirmasi Senin (28/7/2025).

Tapi ia buru-buru meluruskan kecurigaan masyarakat Desa Bangga, bahwa penggunaan batu lokal bukan merupakan upaya kongkalikong antara kontraktor dengan pihak BWSS III Palu selaku pemberi kerja.

Baca Juga: Warga Poso Galang Dana Peduli Banjir Sigi

"Yang terbayarkan hanyalah penyusunannya. Tapi batunya tidak kami bayar. Jadi mata pembayaran adalah penyusunan batu, tanpa membayar batunya," Kus meluruskan.

Pekerjaan penyusunan batu sebagai tanggul penahan banjir di Desa Bangga, panjangnya 100 meter. Hanya tanggul di Desa Bangga ini yang menggunakan batu boulder jenis batu lokal.

Sementara tanggul penahan banjir di Desa Jonoge, Kecamatan Sigi Biromaru, justru menggunakan batu boulder dari Loli, Kota Palu. Padahal saat banjir beberapa tahun lalu di Sigi, Sungai Bangga meluap dan merendam pemukiman warga. Kerusakan cukup parah saat banjir datang.

KUALITASNYA DISOROTI WARGA

Diberitakan sebelumnya, setelah dilakukan PHO dari perusahaan ke BWSS III, proyek ini justru muncul satu per satu sorotannya dari masyarakat. Terutama soal kualitas pekerjaan.

Salah satunya pekerjaan tanggul penahan banjir di Desa Bangga. "Sudah PHO memang. Tapi sebagian pekerjaan tanggulnya hanya pakai material batu lokal disini," kata salah seorang warga Desa Bangga, yang enggan disebut namanya baru-baru ini.

Halaman:

Tags

Terkini