hukum-kriminal

ARAK P2MU 'Geruduk' KPK, Minta Usut Dugaan Korupsi di Morowali Utara

Rabu, 18 Juni 2025 | 16:25 WIB
Aksi demonstrasi warga Kabupaten Morowali Utara di gedung KPK RI di Jakarta pada Rabu 18 Juni 2025. Mereka mendesak KPK untuk mengusut dugaan korupsi dan penyimpangan di Morowali Utara. (Foto: IST).

METRO SULTENG - Aksi demonstrasi ratusan warga asal Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, berlanjut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada Rabu hari ini, 18 Juni 2025.

Dua hari lalu, Senin 16 Juni 2025, warga Morowali Utara tersebut juga berdemonstrasi di depan Mabes Polri dan Kejaksaan Agung RI di Jakarta.

Warga Morowali Utara yang berunjukrasa di gedung KPK hari ini, berhimpun dalam Aliansi Rakyat Anti Korupsi dan Peduli Pembangunan Morowali Utara (ARAK - P2MU).

Baca Juga: Hari Ini, Ada Demo Bupati Morut dan Mantan Ketua DPRD di Mabes Polri dan Kejagung

Massa aksi tiba di gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka membawa spanduk dan poster, yang berisi desakan untuk memeriksa dan mengadili Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi dan mantan Ketua DPRD Morowali Utara, Megawati Ambo Assa.

Spanduk dan poster bertebaran di depan gedung KPK yang meminta agar Bupati Morowali Utara dan mantan Ketua DPRD Morowali Utara untuk diperiksa dan diadili. (Foto: IST).
Ada lima orator tampil secara bergantian menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada lembaga antirasuah tersebut.

Burhanuddin Hamzah selaku koordinator aksi yang juga Ketua ARAK - P2MU, secara khusus meminta KPK RI agar turun ke Morowali Utara. Banyak kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan terjadi di kabupaten kaya nikel tersebut. Tapi sayang, selama ini tidak tersentuh sedikit pun oleh aparat penegak hukum (APH).

"Melalui aksi hari ini, kami minta KPK turun mengusut dugaan KKN di Morowali Utara. Hari ini kami datang ke KPK dengan membawa laporan pendahuluan," kata Bur - sapaan akrabnya dalam saat berorasi di depan gedung KPK.

Baca Juga: Keterangan Sekda Morut di Sidang Korupsi Dibantah Mantan Bupati

Mulai dari dugaan korupsi rehabilitasi rumah jabatan Bupati dan Wabup tahun 2021, dugaan penyalahgunaan dana bansos covid 19 tahun 2020, dugaan korupsi dana PEN tahun 2022, hingga penyalahgunaan kewenangan penerbitan izin lokasi/KKPR perkebunan sawit kepada PT Cipta Agro Sakti (CAS).

"Semua itu ada dalam laporan pendahuluan yang akan kami serahkan ke KPK hari ini. Harus diusut secara serius oleh KPK. Besar harapan kami l, KPK untuk segera turun ke Morowali Utara," lantang Bur dalam orasinya.

Orator lainnya Yan Paulus Mbaloto, menyerukan kepada warga Morowali Utara dimana pun berada, untuk mendukung aksi mereka di KPK. Karena perjuangan mereka dari Morowali Utara ke Jakarta, tujuannya demi memperbaiki dan menyelamatkan daerah itu.

Di luar sana, beredar rumor bahwa yang berdemo di Mabes Polri dan Kejagung beberapa hari lalu, bukan warga Morowali Utara.

Baca Juga: Eks Staf Ahli DPD RI Melapor ke Dewas KPK, Keluhkan Dugaan Suap Lambat Diusut

"Hari ini, di depan gedung KPK ini, saya tegaskan bahwa saya adalah warga Morowali Utara asli. Kami hadir disini demi daerah kami tercinta. Morowali Utara sangat kasihan. Daerah penyumbang devisa negara dari sektor pertambangan nikel, tapi pembangunannya tidak maju-maju," ungkap Yan Paulus prihatin.

Halaman:

Tags

Terkini