hukum-kriminal

Sidang Praperadilan Jurnalis Hendly Mangkali Tegang: Pengunjung Teriak Huuu.., Kalau Berbohong Langsung Mati

Jumat, 23 Mei 2025 | 16:16 WIB
Sidang lanjutan praperadilan jurnalis Hendly Mangkali, Jum'at sore (23/5/2025).

METRO SULTENG - Sidang lanjutan praperadilan jurnalis Hendly Mangkali digelar lagi di Pengadilan Negeri (PN) Klas 1A Palu, Jum'at sore (23/5/2025) sekitar pukul 15.00 Wita.

Agendanya mendengarkan keterangan ahli yang diajukan pihak termohon, dalam hal ini Polda Sulawesi Tengah (Sulteng).

Ahli dari Polda Sulteng bernama Dr. Kaharuddin Syah. Ia merupakan dosen hukum di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu.

Baca Juga: Sidang Praperadilan Jurnalis Hendly Mangkali: Ahli Hukum Untad Soroti Surat Panggilan Penyidik

Ada beberapa kejadian menarik dan sedikit "memanas" saat sidang praperadilan berlangsung. Mulai dari pengunjung sidang berteriak huuuu.., hingga pernyataan sumpah berani mati kalau berbohong.

Kejadian-kejadian tak disangka ini berlangsung saat kuasa hukum pemohon, mendapat giliran bertanya kepada ahli yang dihadirkan Polda Sulteng.

Hendly Mangkali dan kuasa hukumnya di ruang sidang.
Abd Aan Achbar, kuasa hukum pemohon, mencoba menggali pendapat ahli terkait SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan) dan surat penetapan tersangka, yang diduga disampaikan penyidik secara bersamaan. Apakah itu sesuai KUHP atau tidak.

Kuasa hukum pemohon tiba-tiba diprotes Tirtayasa Efendi, selaku kuasa hukum Polda Sulteng. Sebab menurutnya, apa yang diutarakan kuasa hukum pemohon sudah berlebihan. Bukan lagi bertanya, tapi sudah berpendapat.

Baca Juga: PN Palu Mulai Periksa Permohonan Praperadilan Jurnalis Hendly Mangkali Terhadap Polda Sulteng

Hakim pun menyela. Mendukung dan mengingatkan para pihak, supaya hendaknya mengajukan pertanyaan ke ahli, bukan pendapat.

"Apakah anda sependapat dengan saya?," ujar kuasa hukum pemohon, Abd Aan Achbar, kepada ahli.

Mendengar itu, salah seorang pengunjung sidang yang duduk di bangku belakang, sontak berteriak "huuuu...." ke arah kuasa hukum.

Tanpa tunggu lama, Abd Aan Achbar pun meminta hakim agar mengeluarkan pengunjung sidang yang berteriak "huuuu..."

"Tolong dikeluarkan itu (yang berteriak). Ini (ruang sidang) bukan kebun binatang," sergah kuasa hukum.

Tirtayasa Efendi pun keberatan. Ia bilang yang berwenang disini adalah hakim, bukan anda.

Halaman:

Tags

Terkini