hukum-kriminal

Kematian Jurnalis Sulteng: Pesanan Ambulans Mirip Kasus Ferdy Sambo, Polisi Diminta Jangan Gegabah

Rabu, 9 April 2025 | 14:35 WIB
Kasus meninggalnya jurnalis asal Sulawesi Tengah, Situr Wijaya, terus menjadi perhatian publik.

METRO SULTENG - Kematian mendadak Situr Wijaya (SW), jurnalis asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang ditemukan di kamar hotel D'Paragon Jakarta Barat pada Jumat (4/4/2025) lalu, masih menjadi perhatian publik.

Penyidik kepolisian telah memeriksa beberapa orang saksi, salah satunya saksi dengan inisial V. Ia diduga menjadi orang terakhir bersama SW sebelum ditemukan meninggal dunia.

Dalam rekaman CCTV yang diungkap pihak kepolisian, V terlihat bersama SW sehari sebelumnya Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 18:50 WIB, sebelum korban ditemukan meninggal esok harinya di dalam kamar hotel.

Baca Juga: Media Online yang Dikelola Wartawan Situr Wijaya Tak Dapat Diakses Lagi Usai Kematiannya, Banyak Berita-Berita Kasus Besar Ditulisnya

Selain itu, V diduga kuat juga sebagai orang pertama yang menghubungi istri SW menggunakan ponsel Realme milik korban, tepat setelah hari kejadian. Dalam percakapan dengan istri korban, V mengaku sebagai teman SW.

PESAN AMBULANS

Subadria Nuka dan Stein Siahaan, selaku kuasa hukum dari SF dan AS, pemilik dan sopir mobil ambulans, memberikan penjelasan terkait panggilan ambulans yang mengangkut jenazah SW.

Klien mereka menerima pesanan ambulans melalui pesan singkat dari seorang wanita yang mengaku sebagai teman korban. Wanita tersebut mengklaim bahwa SW sedang sakit dan meminta ambulans untuk segera mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat di Kebon Jeruk.

"Kehadiran klien kami (SF dan AS) ke hotel tersebut atas adanya orderan dari seorang wanita yang mengaku teman korban dan mengaku bahwa jurnalis tersebut sedang sakit, lalu diminta untuk diantarkan ke rumah sakit terdekat di Kebon Jeruk," kata Subadria dalam keterangannya, Senin (7/4), seperti dikutip media ini .

Baca Juga: Komnas HAM dan KKJ Soroti Kematian Jurnalis Situr Wijaya, Minta Polisi Tak Gegabah Simpulkan Penyebab Kematian

Namun, sesampainya di kamar hotel, menurut kliennya justru mendapati kondisi SW sudah tergeletak dan tampak seperti sudah beberapa jam meninggal.

Cara V memesan ambulans ini menimbulkan kecurigaan publik, yang mulai membandingkan kejadian ini dengan kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo pada 2022 silam terhadap Brigadir Joshua Hutabarat.

Saat itu, Ferdy Sambo yang merupakan Kadiv Propam Mabes Polri, memerintahkan ajudannya untuk memanggil ambulans guna menyelamatkan nyawa Brigadir J yang tergeletak berlumuran darah usai ditembak.

Namun, nyawar Brigadir Joshua Hutabarat sudah tidak terselamatkan. Diduga korban sudah meninggal di TKP sebelum dibawa ambulans ke rumah sakit.

Baca Juga: Mengungkap Sosok Terakhir Bersama Wartawan Situr Wijaya Sebelum Ditemukan Tewas, Rekaman CCTV dan Pesan Terakhir Hanya Berselang 1 Menit

Halaman:

Tags

Terkini