METRO SULTENG – Dugaan penipuan yang menyeret nama istri oknum kepala dinas (kadis) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, bikin heboh. Nominal penipuannya hingga Rp2 miliar.
Bahkan, istri oknum pejabat yang diketahui berinisial S itu, disebut-sebut menerima uang ratusan juta dari terlapor.
Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi dan sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka penipuan. Tapi sayang, tersangkanya tak kunjung ditahan polisi.
Istri oknum kepala dinas ini ternyata seorang guru. Bahkan ia menjabat kepala sekolah di salah satu SD Negeri di Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara.
Dugaan penipuan ini bermula dari bisnis jual beli buah sawit atau TBS (tandan buah segar) antara J (pelapor) dan rekannya berinisial B (terlapor).
Dikutip dari Berita Morut, korban J sebagai pemilik modal Rp2 miliar menceritakan ihwal dugaan penipuan yang menyeret istri oknum kadis.
Korban J mengungkapkan, ia membangun kerjasama bisnis dengan terlapor B untuk jual beli buah sawit dari petani di Morowali Utara antara tahun 2021 hingga 2022.
Dalam perjalanan bisnis ini, istri kadis terungkap ikut menerima aliran dana dari bisnis tersebut, meski namanya tidak tercantum dalam struktur koperasi yang mengelola usaha sawit.
Baca Juga: Peduli Banjir Morowali Utara, PT Keinz Ventura Salurkan Bantuan kepada Warga
"Dalam kerjasama ini, saya dijanjikan keuntungan dalam setiap kilogram dari setiap tonase sawit yang keluar dari pabrik," tutur J, korban yang melaporkan dugaan penipuan ini ke polisi.
Namun, hingga Desember 2022, modal senilai Rp2 miliar yang ditanam J tak kunjung kembali. Dari transaksi rekening koran yang sempat di perlihatkan kepada J, istri kadis menerima sejumlah uang dari terlapor B.
“Rekening koran saya sudah lihat, ada namanya S (istri kadis) pak,” ujar J saat diwawancarai wartawan, Selasa (8/4/2025) malam.
Rincian uang yang mengalir ke istri kadis juga dibeberkan. Pada 17 Desember 2021 terjadi empat kali pengiriman uang dengan total Rp200 juta.
Baca Juga: Aksi Heroik! Polantas Polres Morut, Tanggap Selamatkan Nyawa Anak Kejang di Tengah Banjir