METRO SULTENG – Rabu tanggal 23 Oktober 2024 merupakan hari yang kelam bagi Sekertaris Desa Una-Una MF yang merupakan korban pemukulan oleh Kepala desanya sendiri.
"Motif pemukulan yang dilakukan oleh Kades diduga akibat tak dibuatkan Surat Keterangan Penguasaan Tanah," ungkap K
korban MF (35) kepada wartawan pada Kamis (14/11) dinihari.
Baca Juga: Respon Langkah Komdigi RI, Dinas Kominfo Poso Himbau ASN Tidak Terlibat Judi Online
Korban mengatakan, dirinya sebelum dipukul oleh Kades terlebih dahulu Kades mengundang dirinya ke ruangannya, selang beberapa menit kemudian Kades berdiri didepannya langsung memukul dirinya dengan jari terbuka tepat mengenai pipi bagian kiri.
"Akibat hantaman keras tangan Kades, pipi bagian kiri korban mengalami bengkak.
Merasa tak terima perlakuan Kades kepada dirinya, korban langsung ke Rumah Sakit Umum Wakai untuk dilakukan visum, kemudian korban mendatangi Kantor Polsek Una-Una untuk melaporkan perbuatan kades terhadap dirinya," ujarnya.
Sejak dilaporkannya kejadian itu, kata dia, namun hingga saat ini belum ada penyelesaian yang jelas, akibatnya sebelum korban melaporkan kejadian ini ke Polres Touna, terlebih dahulu korban melakukan konsultasi bersama kuasa hukumnya.
Ketika ditanya apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan, dirinya mengatakan, apapun itu ia akan terus menempuh jalur hukum, sebab kata dia, tak hanya dirinya yang jadi korban, namun anak dan istrinya juga ikut.
Baca Juga: Pemerintah Minta Perusahaan Platform Digital Penuhi Kerja Sama yang sudah Disepakati
"Akibat kejadian itu, anak saya yang baru berusia 5 tahun, saat ini mengalami trauma, dan akan bisa mengganggu sikologi anak saya, sebab saat Kades melakukan pemukulan terhadap dirinya tepat berada di depan anak saya," katanya.
Sementara Kades saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya dengan serial number 08218969xxxx, namun teleponnya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan.***(SMS)