METRO SULTENG-Viral video kampanye salah satu juru kampanye pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati kabupaten Tojo Una Una, Imam Kurniawan Lahay-Nawatsara Panjili (Beriman), yang menyebut bahwa calon bupati Ilham Lawidu lahir dari daerah termiskin di Tojo Una-Una, yaitu kecamatan Togean, yang merupakan kecamatan penyumbang kemiskinan nomor satu di Touna.
Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 6 detik terlihat jurkam paslon Beriman yang meyebut dirinya bernama Rian mengatakan bahwa "ini bukan bahasanya Rian selaku ketua demokrat, tapi ini adalah undang-undang dan tugas yang menjadi tanggung jawab wakil bupati".
Baca Juga: Perusahaan Sawit PT RAS Nyalakan Minat Belajar Melalui Beasiswa Pendidikan
Kemudian ia menyebut "dari 12 kecamatan, kecamatan togean yang banyak menyumbang masyatakat miskin, pertanyaan kemudian wakil bupati lahir dan muncul dari kecamatan apa? Kecamatan Togean".
Ditambahkan, " beliau susah dua periode jadi anggota DPRD, dan satu kali jadi wakil bupati, pertanyaan kemudian, mengurus satu kecamatanpun tidak tuntas, bagaimana mengurus kabupaten Tojo Una-una".
Video yang dibagikan akun Facebook bernama Agunk Wahyu pada Rabu (13/11), itu mendapat respon negatif warganet terutama warga kepulauan Togean.
Warganet menilai kampanye yang dilakukan Rian terkesan merendahkan masyarakat Togean, sebab tidak ada masyarakat yang ingin hidup meskin.
Kemudian menyalahkan seorang yang pernah menjabat anggota DPRD dan Wakil Bupati sebagai penyebab kemiskinan adalah salah besar. Kata warganet Wahyu, yang seharusnya bertanggung jawab adalah yang memiliki kebijakan penuh yaitu bupati yang selama dua periode dijabat Mohamad Lahay.
Yang membuat warga Togean lebih tersinggung atas kampanye Rian itu yang menyebut Paslon Ilham lahir dari daerah miskin. "Dia menyampaikan ujaran kebencian status sosial warga," kata warganetlainnya.
"Menang kenapa kalau orang lahir dari keluarga dan daerah miskin, apakah kemudian tidak boleh jadi pemimpin? Jokowi dulu juga lahir dari keluarga miskin dan bisa jadi presiden, janganlah menyudutkan dengan status harta," ucap Ali warganet lainnya.
Bahkan warganet Iksan, juga menilai jika jurkam Paslon Beriman sudah kehilangan akal sehat untuk membendung antusias masyarakat Touna untuk memenangkan Paslon Ilham-Surya, sehingga saat kampanya tidak lagi memaparkan program kandidatnya tapi justru menyerang lawan dengan cara meremdahkan kehidupam sosialnya," tandasnya.
Warganet lainnya menyebut kampanye yang disebut Rian ini bisa masuk kategori ujaran kebencian, dengan menyebut kandidat dan satu wilayah dengan status sosial miskin.
Baca Juga: Jurkam Tim Sangganipa Dilaporkan ke Bawaslu Sulteng Gegara Orasi Kampanyenya
Untuk diketahui, Pilkada Touna diikuti 4 Paslon. Imam Kurniawan Lahay-Nawatsara Panjili adalah Paslon nomor 4 dimana Imam Kurniawan Lahay merupakan putra kandung dari Bupati Touna dua periode Moh. Lahay.