hukum-kriminal

KLK-M Ungkap Dampak yang Ditimbulkan PT MBN Terhadap Warga Lauafu, Pemkab Morowali Diminta Serius Mengawasi Aktivitas Pertambangannya

Kamis, 21 Maret 2024 | 07:35 WIB
Amrin Kordinator KLK-M

METRO SULTENG-PT Mineral Bumi Nusantara (MBN) salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan batu gamping yang melakukan penambangan di Desa Lahuafu, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali.

Menurut keterangan dari Kordinator Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLK-M) Amrin, Aktifitas pertambangan PT MBN dari tahun ketahun semakin masif dan terus beroperasi dengan lancar, mulai dari pembongkaran batu yang berada di pegunungan hingga aktifitas reklamasi untuk perluasan jety.

Baca Juga: Kegiatan Reklamasi PT MBN di Sinyalir tak Berizin, Warga Minta Pemkab Morowali Jangan Beri Kebijakan

Baca Juga: Tak Lolos ke Senayan, Sakinah Aljufri Dipersiapkan Maju Pilkada Sulteng

Hal ini terus dilakukan hingga aktifitasnya banyak merubah kondisi awal lingkungan disekitar lokasi mulai dari darat hingga pesisir laut.

Selain itu, Amrin juga menyebut bahwa kegiatan pertambangan PT MBN membuat para petani mengalami kerugian dikarenakan debu yang berterbangan banyak menempeli tanaman sehingga hasil tanam tidak stabil dan tanaman kurang produktif.

"Belum lagi lumpur yang sering meluap sampai dijalan poros akibat dari aktifitas houling PT.MBN," ungkap Amrin dalam rilis tertulisnya yang disampaikan ke Metrosulteng, Rabu (20/3/24).

Sisi lain, wilayah tangkap nelayan di Desa Lahuafu dan Desa Unsongi serta nelayan di Desa Desa lainya terus terancam dan semakin sempit, belum lagi nelayan harus keluar lebih jauh untuk mencari wilayah tangkapan yang aman dari air laut yang keruh dan aktivitas kapal tongkang.

Olehnya itu pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Morowali, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus lebih tegas kepada perusahaan-perusahaan yang banyak beroperasi di kabupaten Morowali saat ini.

Baca Juga: Nelayan Morowali Resah Dengan Kegiatan Reklamasi PT MBN, Terumbu Karang Rusak, Tangkapan Ikan Menurun, DLHD Tutup Mata

Baca Juga: Jam Tangan Baru 2024: Girard-Perregaux Laureato Chronograph Ti49: Memperkenalkan Titanium di lini Laureato

Menurutnya, jangan melakukan pembiaran seperti ini apalagi sampai masyarakat langsung yang akan menyelesaikan masalah-masalah dampak lingkungan ini.

"Kami dari KLK-M, mengajak pemerintah daerah beserta pihak perusahaan agar menjadikan masalah nelayan dan petani adalah fokus kita bersama, bagaimana kemudian petani dan nelayan kita tetap mendapatkan ruang aman mereka dalam melakukan aktifitas sehari-hari, kami minta pihak perusahaan jangan ugal-ugalan melakukan aktivitas," harap mahasiswa UMI Makassar itu.***

Tags

Terkini