METRO SULTENG-Perkara proyek pengadaan alat kesehatan (Alkes) Tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Poso, Sulteng, yang merugikan negara Rp4,8 Miliar lebih, saat ini telah menyeret 4 orang terpidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Mereka adalah PPK, Dra.Suridah putusan PK 4 Tahun, Direktur RSUD Poso dr. Djani M putusan Kasasi 6 Tahun penjara, Stenny Tumbelaka pemilik PT. Prasida Ekatama vonis Kasasi 6 Tahun dan Peminjam perusahaan Lodi Abraham Ombuh putusan Kasasi 8 tahun kurungan.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Proyek Lampu Jalan di Kabupaten Selayar Rp18 Miliar, Alos Minta Kejati Sulsel Usut
Sesuai uraian pada putusan Kasasi Mahkamah Agung yang merupakan fakta persidangan, ada sejumlah oknum yang ternyata menerima aliran dana dari proyek Alkes yang secara hukum dinyatakan merugikan negara tersebut.
Diantaranya yang disebut dalam surat dakwaan kasasi itu adalah menantu Bupati Poso tahun 2013 yaitu Roy Widya Kaloh. Seperti yang terkuak dalam fakta persidangan yang disaksikan oleh terpidana Stenny Tumbelaka pernah mengirimkan dana sebesar Rp 500 juta dalam dua kali transaksi atas perintah Lodi Abraham Ombuh.
Seperti dalam amar putusan kasasi Stenny Tumbelaka terpidana 6 tahun selaku Direktur PT. Prasida Ekatama, bahwa benar saksi pernah mengirimkan dana ke rekening Roy Widya Kaloh berdasarkan perintah dari Lody Abraham Ombuh sebanyak dua kali transaksi sejumlah 500 000.000,- ( Lima Ratus juta Rupiah). Yang mana Roy Widya Kaloh adalah menantu dari (Mantan-Red) Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang 2013. 1. Trk. CHQ. BG. CF 563277 tanggal 23/07/2013 (Lody-Roy) 250.000.000-
2. Trk. CHQ CF 606582 (nans) RTGS ke BCA Roy Kaloh 250.000.000,-.(Dy/Ms/Bn)
