METRO SULTENG-Ketua KPK Firli Bahuri dilaporkan ke Dewan Pengawasan atau Dewas KPK soal keterlibatan pembocoran dokumen.
Para mantan Pimpinan KPK yaitu Abraham Samad, Saut Situmorang, hingga Bambang Widjojanto serta Novel Baswedan melaporkan Firli Bahuri ke Dewas pada Senin (10/4/2023) kemarin.
Baca Juga: Nasib Mantan Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Tak Diperbolehkan Lagi Masuk Di Kantor KPK
"Dewas KPK sesuai tugas pokok fungsinya pasti akan menindaklanjuti secara profesional sesuai SOP dan independen dari pengaruh pihak manapun. Kita semua tentu juga menunggu hasil tindak lanjut dari Dewas KPK tersebut," ujar Kabag Pemberitaan Ali Fikri.
Di sisi lain, Ali mengatakan tentu pihaknya sangat menghargai beberapa pihak yang melaporkan dinamika dan isu dugaan kebocoran dokumen kepada Dewas KPK.
Baca Juga: Polemik Pemberhentian Brigjen Endar Dari Direktur Penyelidikan Telah Diproses Pemeriksaan Dewas KPK
Ali mengatakan KPK tetap bekerja seperti biasanya. Dia meminta tidak ada pihak yang membangun narasi kontraproduktif yang mengganggu pemberantasan korupsi.
"Karena hal tersebut justru akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia," terang Ali.
Baca Juga: Disperindag Sulteng Bersama Korem 132/Tadulako Gelar Pasar Murah, Target Transaksi Rp 700 Juta
"Sehingga marilah kita serahkan proses tersebut pada mekanisme di Dewas, sehingga kami berharap tidak ada lagi pihak yang membangun narasi kontraproduktif terkait persoalan dimaksud," ujarnya.
"Karena hal tersebut justru akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Satuan Samapta Polres Banggai Cek Ketersediaan LPG 3 Kilogram
Sebelumnya, beredar informasi pimpinan KPK Firli Bahuri diduga membocorkan dokumen penyelidikan korupsi tunjangan kinerja (Tukin).
Dugaan korupsi itu tengah diusut KPK di Kementerian Energi dan Sumber Daya MIneral (ESDM). Dokumen penyelidikan itu dibocorkan agar Kepala Biro Hukum di ESDM berhati-hati dan mengantisipasi langkah penindakan KPK.
