METRO SULTENG - Pekerjaan lanjutan air bersih di Dusun III Desa Salindu, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, benar-benar membuat Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Salindu marah.
Sebab, pekerjaan air bersih yang kembali dianggarkan tahun 2022 sebesar Rp 137 juta, tak kunjung selesai dikerja di lapangan.
Dihubungi media ini Jumat sore (31/3/2023) via telepon, Ketua BPD Salindu Harsab Tirolemba Paeri S.Sos menyampaikan bahwa pekerjaan air bersih sudah beberapa kali diberi toleransi oleh BPD. Supaya cepat diselesaikan dan bisa dinikmati masyarakat. Tapi apa, pekerjaan lanjutan belum juga selesai-selesai.
"Karena pekerjaan air bersih ini dimulai pada 2019 lalu. Anggarannya dari Dana Desa. Waktu itu (2019) dianggarkan Rp 398 juta. Tapi tidak selesai dikerja. Justru ada temuan Inspektorat sebesar Rp 76 juta," kata Harsab dari balik telepon.
Harsab mengklarifikasi keterangan Kaur Keuangan Desa Salindu, Dewa Nyoman Adi, seperti diberitakan sebelumnya. Dewa mengatakan, anggaran pekerjaan air bersih 2019 hanya sekitar Rp 200 juta. Sedangkan temuan Inspektorat Rp 71 juta.
Baca Juga: Partai NasDem Sigi Minta Kasus Mayat Perempuan yang Dibakar Diusut Tuntas
Menurut Harsab, mereka yang terlibat dalam pekerjaan air bersih di Desa Salindu, patut diduga ada niatan lain. Karena sampai sekarang tidak berupaya menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Padahal pekerjaan tersebut sudah pernah mandek di 2019. Dan 2020 dan 2021 tidak dilakukan pekerjaan lanjutan. Berhubung air bersih merupakan kebutuhan mendasar, diputuskan dianggarkan lagi di 2022 untuk pekerjaan lanjutan.
"Harusnya kita belajar dari 2019. Apa yang salah dan keliru waktu itu, jangan kita ulangi lagi. Coba bayangkan, pekerjaan lanjutan 2022 sudah menyeberang tahun, tapi belum juga rampung. Hingga akhir Maret 2023 belum selesai," kesal Harsab dengan nada tinggi.
Saat pekerjaan lanjutan 2022 dilakukan, BPD sudah sering mengingatkan pemerintah desa. Jangan ada lagi mark up harga, percepat pekerjaan di lapangan.
"Saya sering marah dan ingatkan pemerintah desa ketika rapat. Kenapa pekerjaan air bersih lambat sekali. Ada apa, masalahnya dimana? Tapi sayang, masukan dan saran dari BPD seolah masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan," kecewa mantan anggota DPRD Kabupaten Poso periode 2009-2014 ini.
Baca Juga: Hati-hati Melintas, Gerbang Perbatasan Poso-Morowali Utara Memprihatinkan
Fungsi kontrol dan pengawasan BPD sudah cukup. Justru diabaikan dan tidak dipedulikan. Faktanya seperti yang ada saat ini. Pekerjaan 2022, tapi hingga akhir Maret 2023 belum selesai dikerja.
